Beberapa menit kemudian.
Hayate berbaring kelelahan dan dia saat ini menggunakan bantal lutut dari Raikou yang mana wanita itu dengan lembut menyisir rambut hitam Hayate sekarang.
Tentu saja Black Key di perut Hayate telah dicabut, dengan potion penyembuh, luka dalam dan luar juga sudah disembuhkan dengan cepat.
Sungguh, meskipun pengalaman seperti tadi bukan kali pertama secara Shishou berkali-kali membunuhnya saat pelatihan, tapi tetap saja siapa yang bisa terbiasa dengan hal semacam itu?
Jika bukan karena GoB, bagaimana dia bisa hidup sekarang?
Dan sekarang, Hayate secara pasti mengetahui bahwa GoB tidaklah Mahakuasa dan tidaklah sekuat yang dia bayangkan.
"Haaaa...."
Hayate menghela nafas sambil menatap ke langit. Disekitar, ledakan yang menggelegar masih terdengar dengan dentuman yang super kuat, hal ini membuat remaja disana tidak bisa menahan diri untuk membuka mulutnya untuk mengatakan.
"Pertarungan masih berlangsung."
"Tidak bisa Master, Anda harus terus beristirahat sekarang!" Raikou anehnya mengatakan ini dengan wajah mendidik.
Hayate memiliki wajah tak berdaya dan berkata, "Aku tahu itu, selain itu, tujuanku sudah terlaksana, dan sisanya harus diserahkan kepada yang lainnya."
"Tapi jujur saja..."
Memegang perutnya, Hayate mengatakan sesuatu dengan sedikit lelah: "Pertarungan tadi, itu benar-benar menakutkan. Bagaimana keadaan Kirei sekarang?"
Hayate tidak bisa melihat ekspresi Raikou karena bola dunia besar itu menghalangi pandangannya.
Tapi dia masih bisa melihat gelengan kepala Raikou, "Aku tidak menemukan mayatnya, mungkin dia sudah menjadi abu."
"...."
Menjadi abu? Hayate tidak akan percaya!
Di FZ, bagaimana mengatakannya...bisa dibilang, di route ini, Kirei adalah protagonis!
Meskipun tidak sampai ke titik tidak bisa mati seperti kecoak Shirou, tapi paling tidak, Hayate percaya Kirei tidak mati sekarang.
Dia memiliki pengalaman bertarung yang super kaya. Ditambah tadi dia menggunakan Assassin sebagai tameng daging disaat-saat terakhir!
Menghela nafas kecil, Hayate mengangkat tangan kanannya dan melihat Command Spell di punggung tangannya.
Penggunaan Command Spell benar-benar bisa dilakukan dengan baik oleh Kirei. Dibandingkan dengannya, dia masih amatir, super amatir.
Setelah memikirkan ini, Hayate akhirnya berkata dengan tegas, "Kupikir sudah tidak ada waktu lagi untuk bantal lutut. Raikou, waktunya bekerja lagi!"
----------
Sementara itu di sisi atap gedung.
"Blurgh..."
Tokiomi memuntahkan darahnya sembari tubuhnya tergeletak di tanah, dan tongkat sihirnya hancur!
Bahkan tubuhnya terlihat terkoyak di beberapa tempat karena dikonsumsi oleh serangga serangan Kariya.
Pak...Pak.....Pak...
Kariya dengan mata kabur berjalan dengan tertatih-tatih, dan tiba-tiba dia jatuh tepat di depan Tokiomi!
Menyentuh wajahnya dengan kesakitan, cacing di tubuhnya benar-benar menyiksanya dengan terus menerus saat ini!
Tapi senyuman gila di wajahnya benar-benar tidak bisa disembunyikan...
"Aku menang, Tokiomi!"
Tokiomi mengangkat kepalanya untuk melihat senyuman gila dari Kariya, tapi pada saat ini, matanya dipenuhi dengan kerumunan serangga terbang...
Dan akhirnya pandangannya langsung menghitam sembari dia mengeluarkan kalimat: "Terkutuk, Matou! Kariya! ...."
Crush...Crush, Crush....
"Haha, Hahaha, HahahahahahHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH ———————"
"Mati! Akhirnya, akhirnya kau mati! Kau mati Tokiomi! Kau mati dibawah tangan manusia biasa menjijikkan ini! Hahahahahaha !!!!!!"
"Hahahaha Guhuk, guhuk guhuk...Guhuk...Blurgh...Blurghhhhh....."
Tawa Kariya tiba-tiba terhenti dan malah diubah ke titik batuk darah berulang kali dengan muntahan cacing menjijikkan dari mulutnya.
Pandangan kabur Kariya tiba-tiba menjadi lebih kabur, tapi dia masih tetap bertahan sambil menggertakkan giginya: "Sampai aku bertemu Aoi, aku tidak akan, jatuh disini!"
Kariya tahu bahwa ada masalah dengan Berserker dari reaksi mana di tubuhnya yang terulur ke Berserker...
Jadi dia memerintahkan: "Berserker! Dengan Command Spell ini kuperintahkan, kembalilah...Blurgh..."
Buk....
Sayangnya Kariya tiba-tiba terjatuh, dan pandangannya mulai menghitam.
Hanya saja sebelum itu sepenuhnya menghitam, sebuah kaki terlihat di matanya, dan akhirnya, Kariya terlelap sama seperti Tokiomi....
Sementara di atas sana, pertarungan antara Gilgamesh, Berserker dan Archer sudah sampai di titik terakhir.
Jet milik Berserker saat ini sudah di tahan di udara oleh Rantai Surga, dan akhirnya, dengan suara "Dreett..." dan "Bang", jet itu hancur!
Gilgamesh mendengus jijik saat mengatakan, "Baru kali ini aku menyadarinya, jet itu juga dari harta Raja ini. Minamoto Hayate sialan, akan kubunuh kau setelah ini!"
Setelah mengatakan ini, Gilgamesh berdiri dari tahta Vimana miliknya dan berjalan menuju ujung Vimana sebelum akhirnya menatap kebawah dengan merendahkan sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.
Dibawah, terlihat dua sosok yang disalib menggunakan lusinan senjata kelas atas milik Pikapika!
Baik Archer dan Berserker benar-benar ditembus menjadi landak sekarang !!!
"Untuk membuat Raja ini sedikit serius, kalian harus kuakui. Terutama kau, Archer..."
Archer menggerakkan kepalanya dengan susah payah ke atas dan tersenyum dengan wajah yang dialiri darah.
"Apakah, itu sanjungan?"
"Menurutmu Raja ini tidak tahu kata memuji? Tapi lupakan, paling tidak kalian akan mati sebelum aku akhirnya akan pergi ke orang itu."
Dengan kalimat ini jatuh, dua riak emas muncul, dan pedang serta kapak dengan kualitas A muncul sebelum akhirnya dia luncurkan ke arah Berserker dan Archer dibawah!
Tapi pada saat ini, Emiya tiba-tiba merasakan detak jantungnya berdetak sangat cepat...
Duk, Duk, Duk...
Senyuman Emiya sedikit tidak nyaman dan dia berpikir, "Master ini sepertinya sangat tahu menggunakan orang bukan? Tapi aku juga tidak mau mati !!!"
Aliran mana muncul dari tubuh Archer yang membuat Gilgamesh mengerutkan keningnya tidak nyaman.
Disana dia juga melihat bahwa tangan kiri Archer yang sudah ditusuk tiga senjata terangkat menghadap dua serangan itu!
Membuka mulutnya, sebuah kelopak ungu transparan muncul: "Rho, Aias !!!"
Cluang, Cluang, Cluang, Cluang, Cluang
Bang! Bang!
Lima kelopak muncul menghalangi dua serangan proyektil Gilgamesh, dan alasan kenapa hanya lima kelopak, itu karena Archer sudah kelelahan!
"Apakah itu bahkan menghalangi senjata yang sudah menusuk kalian dengan mudah? Kurasa, ada sedikit konsep dalam perisaimu ini?"
Gilgamesh yang telah mengalami ketangguhan dua servant dibawah sepertinya tidak menjadi idiot seperti dalam route yang lain?
Bohong?! Gilgamesh versi kedua masih bisa berpikir?!"
Dan sekarang dia menganalisis, "Menahan senjata proyektil, kan?"
"Huh! Proyektil itu juga ada batasnya! Kalau begitu, bagaimana dengan senjata-senjata ini !!!"
Lusinan riak emas muncul, dan itu adalah senjata dengan kualitas yang jauh lebih tinggi dari senjata tadi.
Tapi tiba-tiba, Gilgamesh termenung, matanya suram, lalu dia mendecakkan lidahnya saat mengatakan: "Tokiomi, apakah kau bahkan tidak bisa menahan diri untuk meninggalkan Raja ini lebih dulu?"
"....Tidak masalah, Raja ini akan memberikan pemakaman terbaik untukku! Dua Zasshu dibawah, mati !!!"
[I am the bone of my sword]
Bang! Bang! Bang! Bang! ———
Senjata-senjata itu ditahan oleh Rho Aias, dan dari lima kelopak, satu hancur saat ini!
.
.
.
[Unknown to Death]
[Nor known to Life]
[So as I pray, "Unlimited Blade Works]
Booooom!
Inori di kejauhan merasakan tarikan mana dengan sangat kuat dari tubuhnya, dan akhirnya dengan teguh dia menggunakan Command Spell kedua dan berteriak:
"Atas nama Minamoto Inori, Archer, kuperintahkan kau dengan Command Spell ini untuk membawakanku kemenangan dan kembali dengan selamat ke sisiku !!!"