Chereads / FGO Nasional? / Chapter 89 - Inori Cemburu? Meh, Mustahil

Chapter 89 - Inori Cemburu? Meh, Mustahil

Hayate menghela nafas melihat jawaban ini, tapi dia tidak tahu bahwa yang menjawab pesan itu adalah Ratu Thot!

Disana dia hanya membalas, "Aku menunggumu besok di tempat itu, aku akan SS lokasi spesifiknya nanti."

Inori: "Tunggu dulu !!! Onii-sama, apakah ini kencan?!"

Inori-chan ingin mengatakan kalau dia benar-benar tercengang saat ini!

Disana, dia menunjukkan wajah bulat yang mengejutkan dengan mata terbuka lebar dan mulut O~

Inori bahkan merasa bahwa ini pasti ada masalah dengan Hayate!

Tidak, dia lebih percaya kalau ponsel Hayate sedang dibajak saat ini sehingga dia mengetik kata-kata berani seperti itu.

Karena dalam kognisinya, Hayate, Kakak Laki-lakinya, meski terkadang konyol dan bebas, pada dasarnya dia itu naif dan bebal atau bahkan bisa dibilang pengecut !!!

Sayangnya dia tidak tahu masalah Hayate dengan Medusa sebelumnya...

Jika dia tahu, Hahaha, entah wajah seperti apa yang akan dibuat iblis kecil ini?~

Di sisi Hayate, membaca pesan Inori, dia hanya mengatakan: "Kencan? Bagaimana mungkin ini kencan, gadis ini terlalu merah muda pikirannya."

Hayate menggelengkan kepalanya dan terkadang dia tidak bisa menahan diri untuk mencibir memikirkan masa lalu.

Maksudku...Apa yang bagus dari gadis seperti ini, laki-laki di sekolahnya dulu jelas buta !!!

Tapi disaat yang sama dia memikirkan reaksi dan apa yang akan dilakukan iblis kecil keluarganya ini besok...

Dia tidak akan percaya jika dia akan duduk diam di hotel saat mengetahui bahwa "Onii-sama tercintanya" akan melakukan "kencan" ...

Akhirnya Hayate tidak bisa menahan diri untuk menggertakkan giginya dan berbisik: "Maaf Arthur, tapi aku harus menjualmu seharian besok !!"

Hayate: "@Inori, adikku, aku akan menyerahkan Arthur kepadamu seharian besok, sebagai syarat jangan mengangguku urusan kami besok.

Hayate: "Bagaimana? Trading yang bagus bukan?"

Inori: "Setuju! 100% setuju !!!"

Melihat pesan ini, Hayate menoleh ke langit dalam sudut 45° dan berkata: "Arthur, pengorbananmu tidak akan kusia-siakan !!"

"Huff..." Hayate menghela nafas dan menatap Kariya, "Jadi besok, kau ikut denganku, bagaimana?"

Kariya terlihat bingung, tapi dia masih mengangguk: "Aku tahu, tapi Sakura..."

"Aku bilang, besok....Paham? Ayolah kawan, aku tahu kau khawatir, tapi bahkan kau sendiri sekarang sudah tidak mampu memberi Berserker Mana. Jadi pertarungan malam ini sudah berakhir kecuali kau ingin mati."

"Ugh..."

Hayate memukul ringan dada atas kanan Kariya dan berkata, "Jangan pesimis, ini adalah Dunia sihir."

"Aku sebenarnya memiliki cara ketiga dan merupakan cara yang paling tidak ingin kugunakan jika tidak terdesak. Barang di GoB banyak yang ampuh, tapi tubuh Sakura terlalu rentan saat ini..."

"Adapun masalah Tokiomi...Besok malam, itu akan menjadi malam pertempuran yang lebih besar dari ini !!!"

Kariya menggenggam erat kedua tangannya dan bersuara rendah: "Aku tahu...Kalau begitu, aku akan ikut denganmu. Aku ingin bersama Sakura!"

"Kariya, kau benar-benar Paman yang hebat!" kata Hayate tersentuh.

Tapi pada kenyataannya...

[Real Hayate: "Cuih! Dasar Lolicon!]

[Real Hayate: "Kau hanya ingin mengambil Sakura lalu membesarkannya sehingga di masa depan dia bisa menikahimu sebagai pengganti ibunya bukan ?!]

[Real Hayate: "Cuih! Cuih! Aku, Minamoto Hayate benar-benar memandang rendah dirimu dalam hal ini, Kariya!"]

Meskipun wajah di luar masih menunjukkan senyuman yang terkesan sehingga itu membuat Kariya tertawa kecil.

Akting sejak kecil dengan adiknya benar-benar terpancar disini...

Segera keduanya berbalik pergi, dimana disana Hayate juga memerintahkan Raikou untuk kembali pulang.

Dan hasil dari ini, di medan perang sana.

Inori: "Lancer, Archer, Arthur-sama! Pertempuran sudah berakhir, kita akan pulang !!!"

"Ma Ma~ Itu benar, Master juga telah memanggilku." Raikou menatap Inori dan tersenyum lembut, "Inori-chan, bukan? Apakah kau akan ikut pulang bersama?"

"Kami..."

"Tidak! Tidak terima kasih !!!" Inori membungkuk 90° sebelum akhirnya dia berlari kebelakang punggung Cú Chulainn dan berkata dengan waspada.

"Aku, aku memiliki hotel sendiri, benar Lancer?!"

"Ohh...Aku tidak rahu darimana Masterku punya banyak emas, tapi kami memang memesan satu hotel penuh seminggu ini."

[Inori: "Tentu saja! Uang itu adalah milik Hayate bagaimanapun!"]

[Inori: "Milikku adalah milikku, dan miliknya adalah milikku, ehem!"]

Lancer hanya menggaruk kepalanya sambil mengangguk kosong karena dia sudah merasakan bahwa daging di pinggang bagian belakangnya dicubit oleh Inori.

Tidak, tidak, itu tidak sakit...

Hanya saja, kenapa?! Masalahnya itu, kenapa kau mencubitku Master Kecilku?!

Raikou masih mempertahankan senyumnya dan akhirnya menghilang perlahan meninggalkan kalimat: "Ini perpisahan sementara~ Besok, adalah malam yang sebenarnya~"

"Sampai jumpa, semuanya~"

Raikou menghilang, dan Arthur juga ingin berpisah juga, namun Inori sudah menggenggam erat pinggangnya saat berkata: "Onii-sama berkata akan membiarkanmu menjagaku sampai besok!"

"Master? Begitukah..."

Arthur tidak ragu, dan disaat yang sama dia lebih menghormati Hayate karena memikirkan Adik Perempuannya lebih dari apapun termasuk dirinya.

Sayang sekali, padahal Arthur, kau sebenarnya dijual oleh Hayate demi "Kencan" besok !!!

Kemudian, Inori dengan memegang tangan Arthur dan lengan Lancer berjalan pergi...

Tapi...

Red A: "Anjing sialan, kenapa kau harus menarikku!"

Melihat Archer, Lancer Cú hanya berkata: "Haaa? Bukankah sudah jelas? Kau sekarang ada di faksi kami, wajar ikut dengan kami, benar Jou-chan?"

"Mmm! Lancer masih mengerti aku dengan baik! Ngomong-ngomong Archer, aku ingin makan malam buatanmu saat ini!"

Arthur: "Oh? Apakah aku juga bisa membantu menyiapkannya?"

Lancer: "Hahaha, aku akan membuat ikan bakar yang enak untukmu Master !!!"

Inori merasa mengambang kali ini dan dia tidak bisa memuji Hayate dalam hati untuk pertama kalinya dalam hidup Minamoto Inori ini!

Ini adalah impian yang terpenuhi!

"Hayate, tidak, Onii-sama, aku benar-benar menyukaimu sekarang !!! ~~"

Melihat empat punggung orang ini, Irisviel menunjukkan wajah iri: "Ini hubungan Servant dan Master yang menyentuh, bukan begitu, Saber?"

"...."

Rajaku hanya menghela nafas, dan langsung menatap Rider dan Archer Gilgamesh disana.

Gilgamesh mendengus saat berkata, "Membosankan, grup ku ternyata adalah orang-orang seperti kalian yang membuatku bosan sampai mati!"

"Lupakan, aku tidak peduli dengan kalian, orang-orang biadab yang bahkan tidak mengenal Raja ini."

Wushh–

Gilgamesh menghilang, dan akhirnya Rider juga menggaruk rambutnya dan berkata, "Ahhh, Saber, aku juga harus pergi sekarang. Maksudku, Masterku..."

Saber menatap Wever yang masih "Tidur cantik" di tangan besar Rider saat ini.

"Kalau begitu sampai jumpa Rider." kata Saber sebelum akhirnya sosok besar Rider menghilang.

Sisa dua orang disana, Rajaku dan Irisviel...

Saber menghela nafas lelah, "Pertarungan ini, benar-benar melelahkan. Terlebih, Raja Arthur Dunia lain."

Irisviel menyatukan kedua tangannya dan angin berhembus menggoyangkan rambut putihnya yang indah saat dia mengeluarkan kalimat:

"Inilah Holy Grail War, pertarungan antara para pahlawan yang ada di zaman dulu..."