"Duduklah!" Dino kembali memintaku duduk. "Aku tidak akan makan kamu. Setidaknya aku tidak melakukan apa yang kamu mimpikan."
Mataku membulat kaget, "Mas tahu aku mimpi apa?" Tiba-tiba aku malu.
WTF! Dino tahu mimpiku semalam. Aduh mau ditaruh dimana mukaku? Mau songong malah gagal.
Dia malah tertawa melihatku, "Bagaimana aku tidak tahu jika kamu berteriak. Jangan sentuh aku Mas Dino. Jangan." Dino malah menirukan gaya bicaraku.
"Ha??????" Aku mematung.
Duh malu sekali! Aku menunduk tak berani menatap Dino. Aku malu karena pria itu tahu jika semalam aku mimpi buruk. Aku mimpi akan diperkosa.
Aku menahan gengsi, duduk di sebelah Dino.
"Mau bicara apa Mas?" Aku berusaha lebih manis. Awas saja dia terpesona.
"Rere. Kita sudah jadi suami istri. Aku punya anak dari pernikahanku yang terdahulu."
"Lantas?"
"Dengarkan dulu aku bicara."
"Hmmmm."
"Begini. Selama ini aku menetap di KL."
Aku tahu arah pembicaraan Dino.