Chereads / MY COOL BOSS / Chapter 67 - Merengek Dimalam Hari

Chapter 67 - Merengek Dimalam Hari

Mereka Berdua Tertidur Pulas Di Sore Hari Setelah Selesai Berdamai.

Jarum Jam Terus Berputar, Arah Jarum Jam Menunjukkan Pukul 18.30.

Seketika Tidur Pak Richard Terganggu, Saat Ibu Clara, Memeluk Tubuhnya Lebih Dalam.

Mengerjapkan Mata Perlahan, Mengumpulkan Seluruh Kesadarannya. Dirasanya Sudah Cukup, Dengan Perlahan Tangannya Melepas Pelukan Erat Dari Tubuhnya.

Pergerakannya Terhenti Ketika Acara Tidur Ibu Clara Terusik.

" Eungh". Ibu Clara Melenguh Pelan.

" Sudah Bangun, Hm?". Tanya Pak Richard Dengan Lembut, Sambil Mengusak Kecil Kepala Ibu Clara.

" Iya". Jawabnya Singkat.

" Ayo Mandi". Ajak Pak Richard.

" Duluan Saja, Aku Masih Lelah". Ucap Ibu Clara Tanpa Mengganti Posisi.

" Baiklah, Aku Mandi Lebih Dulu".

Jangan Lupa, Pakaian Tukarmu Ada Didalam Lemari.

" Iya". Setelah Menjawab, Ibu Clar Kembali Berbaring Sementara Pak Richard, Langsung Memulai Ritual Mandinya.

20 Menit Berendam, Akhirnya Pak Richard Selesai Dengan Acara Mari Mandi.

Saatnya Ibu Clara Yqng Akan Mandi.

Pintu Kamar Mandi Terbuka, Pak Richard Sudah Keluar Dari Kamar Mandi, Dengan Wajah Yang Tampak Lebih Segar.

Handuk Kecil Masih Menggantung Dilehernya.

Mendekat Ke Sisi Ranjang, Pak Richard Menyentuh Tubuh Ibu Clara.

" Hei, Ayo Bangun".

" Kau Harus Mandi, Ayo".

" Sebentar, Aku Masih Lelah". Jawab Ibu Clara.

"Tapi, Mandilah. Setelah Selesai Mandi, Kamu Boleh Tidur Sepuasnya!".

"Bagaimana?". Tawar Pak Richard.

" Umm Baiklah". Ibu Clara Setuju.

" Gendong". Ucapnya Merentangkan Kedua Tangan Mungilnya.

Pak Richard Terkekeh Gemas, Melihat Tingkah Absurd Karyawannya.

" Gendong?".

"Tidak Mau, Kamu Pasti Bau". Ucapnya Mencoba Menggoda Ibu Clara.

" Iya Mau, Jika Kau Keberatan Lebih Baik Aku Tidur Saja".

" Eh...Eh, Jangan. Biar Aku Gendong".

" Kemari, Naiklah Kepunggungku".

Ibu Clara Terkekeh Geli Dengan Tingkah Atasannya.

" Sudahlah Aku Hanya Bercanda". Tolak Ibu Clara.

" Tapi, Tadi Kau". Jawab Pak Richard Ragu.

" Iya Tadi Aku Hanya Ingin Bercanda Denganmu".

" Wah, Rupaya Kau Sudah Berani Mulai Berbohong Sekarang".

" Tidak Juga. Ah...Aku Harus Mandi Sekarang".

" Iya Ayo Cepat Mandi".

Setelah Mengambil Pakaian Gantinya, Ibu Clara Langsung Melesat Kedalam Kamar Mandi.

Sementara Menunggu, Pak Richard Bermain Game Pada Ponselnya. Sesekali Iya. Merutuk Kesal Pada Layar Ponsel.

Krek.

Ibu Clara Mendekati Ranjang Dengan Tubuhnya, Yang Sudah Segar.

Seketika Acara Bermain Game Pak Richard Terhenti.

" Bermain Game?".Tanya Ibu Clara Pada Pak Richard.

" Iya, Tapi Aku Sudah Selesai".

" Lapar, Kah?".

" Mau Makan Sekarang?.

" Tidak, Sebentar Lagi".

" Hmm, Mau Kukeringkan Rambutmu?". Tawar Pak Richard Pada Ibu Clara.

" Boleh". Jawab Ibu Clara Singkat.

Pak Richard Menerima Handuk Kecil Dari Tangan Ibu Clara, Lalu Mengusaknya Perlahan-Lahan.

Suara Ketukan Terdengar Jelas Dari Luar Pintu Pak Richard.

"CEKLEK". Pintu Kamar Terbuka.

" Ada Apa Bi?".

" Makanan Sudah Bibi Siapkan, Ayo Silahkan Makan".

" Terima Kasih Bi, Kami Akan Segera Turun".

" Baik, Bibi Kembali Kebawah Dulu, Ya!.

" Ayo Kita Makan".

Kini Pak Richard Dan Ibu Clara Sudah, Mendaratkan Bokong Mereka Masing-Masing, Lalu Siap Mencicipi Makan Malam, Yang Sudah Disediakan.

"Selamat Makan".

Menu Makan Yang Tersedia Diatas Meja Makan, Sangat Menggiurkan Sehingga Tak Ada Percakapan Lanjutan Antara Mereka Berdua.

" Makan Juga Yang". Bujuk Pak Richard.

Ibu Clara Hanya Menggelengkan Kepalanya.

" Tak Suka?". Tanya Pak Richard Menyergitkan Dahi.

" Ya Sedikit".

" Wah, Kupikir Kau Suka, Padahal Ini Lezat Juga".

" Cobalah Sedikit, Jika Kau Tak Suka Maka, Simpanlah".

" Baik".

Setelah Itu Hanya Ada Keheningan, Yang Melingkupi Ruangan Tersebut.

30 Menit Acara Makan Malam Telah Selesai.

Saat Makan Malam, Terlintas Tiba-Tiba Ide Konyol Dari Pak Richard.

" Apa Itu?".

" Clara, Aku Sudah Menyiapkan Sesuatu Malam Ini".

" Apa Itu?, Bagaimana Bisa?, Apa Kau Cenayang?". Akhirnya Rentetan Pertanyaan Itu Muncul Kembali.

" Ya Sesuatu Keuharap Kau Suka Ya". Setelah Berucap Pak Richard Langsung Kembali Kekamarnya, Tak Lupa Juga Ibu Clara Mengekorinya Langkahnya Dari Belakang.

Kemarilah, Duduk Disitu, Aku Putar Dulu Filmnya.

Ibu Clara Dengan Polosnya Mengikuti Segala Perintah Atasannya.

Selama Pemutaran Film Diawal, Tak Ada Hal Yang Mencurigakan. Bahkan Iya Seperti S3dang Berkelana Dengan Alur Ceritanya.

Hingga Tiba-Tiba, Jantungnya, Hampir Nyaris Keluar. "Apa Yang Iya Rasakaan Saat Ini, Sama Persis Dengan Yang Pertama Kali Iya Rasakan Saat Menonton Film Horor Dengan Atasan Killernya".

Ibu Clara Merasa Kesal, Karena Sepertinya, Pak Richard Sengaja Menjahilinya.

" Baiklah Jika Itu Maumu".

Dengan Sekuat Hati, Ibu Clara Mencoba Menonton Film Bergendre Horor YangbSedang Diputar Pak Richard.

" Tchi...Apa Dia Sengaja Melakukannya!.

Dia Pikir Aku Akan Memeluknya, Mimpi Saja Kau Sana!". Guman ibu Clara.

Sesekali Pak Richard Berharap Ibu Clara Akan Memeluknya Jika Takut. Dan Ternyata, Ekspektasinya Salah Besar.

Wanita Disampingnya, Bahkan Terlihat Serius Sekali Menontot Filmnya.

Iya Jadi Menyesal Sekarang.

" Apakah Umpannya Tak Berhasil?". Pertanyaan Ini Patut Dilayangkan, Namun Kepada Dirinya Sendiri.

Tentu Saja Tidak, Karena Sebenarnya Ibu Clara Juga Takut Menonton Film Horor Itu, Tapi Iya Bertekad Akan Menonton Film Itu Hingga Selesai.

" Eumh, Clara. Apa Kau Tak Merasa Takut Dengan Film Ini?". Akhirnya Pertanyaan Ini Diluncurkan.

" Aku?". Tunjuknya Pada Diri Sendiri.

" Mana Mungkin?. Seperti Yang Kau Lihat Sendiri, Aku Biasa Saja!". Jawab Clara Ketus.

.

" Baik, Bagaimana Jika Putaran Kedua?". Tawar Pak Richard.

Dan Reaksi Ibu Clara Tak Biasa.

" Apa Kau Kecanduan Dengan Film Horor Ini, Kenapa Suak Sekali Menguji Kesabaranku?".

Sekali Tawaran Pak Richard Pudar.

" Maaf Aku Hanya".

"Hanya Apa Hm?"

" Menyeretku Dengan Menonton Film Horor, Lalu Menakutiku Dengan Menonton Terus?".

" Tidak Maksudku, Bukan Begitu?".

Bimbang Kini Pak Richard Kalang Kabut Sendiri, Ibu Clara Pasti Sydah Marah Sekarang.

" Apa Aku Harus Bicara Jujur?".

" Clara, Maaf Sebenarnya Itu Cuma Ideku Saja, Aku Mau Kau Takut Dan Memelukku". Ucapnya Jujur.

" Kau Taukan, Aku Memang Takut, Aku Juga Ingin Memelukmu, Tapi Aku Kesal Dengan Caramu".

" Akukan Sudah Minta Untuk Berhenti, Tapi Kenapa Kau Selalu Bertingkah Sesukamu?".

"Aku Mau Tidur Lebih Dulu".

" Aku Ikut". Jawab Pak Richard Antusias.

" Tidak Bisa, Kau Tidur Saja Disini!, Nikmati Film Horormu Aku Akan Tidur Dikamar".

" Ughh...Kau Cemburu Ya...Apa Kau Tau, Kau Sudah Seperti Seorang Istri Yang Suka Cemburuan".

" Aku?".

" Seorang Istri?".

" Tchi, Yang Benar Saja?".

" Aku Akan Mati Muda Jika Hidup Denganmu!". Jawab Ibu Clara Pedas.

" Eh...Eh....Tidak Boleh, Kita Bahkan Belum Bertunangan, Menikah Juga Belum, Punya Anak Apalagi?".

" Kau Malah Ingin Mati Duluan, Pokoknya Sebelum List Yang Aku Sebut Belum Berhasil, Aku Tak Akan Melepaskanmu Mati Begitu Saja".

" Tchi Pembual". Kecam Ibu Clara.

" Tapi Kau Suka Kan?".

Karena Merasa Kesal, Ibu Clara Menarik Lengan Pak Richard, Lalu Mengigitnya".

"Aww....Sakit, Ya Tuhan Lepaskan, Itu Sungguh Sakit".

Seakan Menulikan Pendengarannya, Ibu Clara Malah Mengigit Lengan Pak Richard Lebih Kuat.

Dan Hasilnya Ibu Clara Tak Bisa Tidur, Karena Pak Richard Merengek Sepanjang Malam, Akibat Bekas Luka Gigitan Dari Ibu Clara.

" Huh...Aku Baru Tau!, Ternyata Kau Seekor Singa". Pak Richard Bergidik Ngeri.

Sedangkan Ibu Clara Terlihat Puas, Ketika Hasil Karyanya Tercekat Rapih Dilengan Pak Richard.