Chereads / MY COOL BOSS / Chapter 50 - Ketakutan Pak Leonardo

Chapter 50 - Ketakutan Pak Leonardo

Sore Ini, Pak Richard Pulang Dengan Wajah Yang Tidak Semangat. Bukan Karena Kelelahan Tetapi Pak Richard Pusing Karena Mengikuti Segala Ajakan Christin.

Berulang Kali Iya Menolak Ajakan Christin, Yang Sudah Dibuat List.

Tapi Christin Malah Keras Kepala Dan Mengancam Pak Richard Jika Tak Mengikuti Kemauannya, Maka Christin Akan Merajuk Sampai Pak Richard Siap.

"Mau Tidak Mau, Suka Tidak Suka, Jawabannya Adalah Iya".

Mereka Berdua Sudah Sampai Dimansion Pak Richard.

"Selamat Datang Nak". Sapa Salah Seorang Maid.

Pak Richard Berjalan Menuju Ruang Tamu, Lalu Menyimpan Tas Kerjanya, Setelah Itu Melonggarkan Dasinya.

"Kakak Christin Kekamar Dulu". Ucapnya Lalu Masuk Kekamarnya.

Perlahan-Lahan Pak Richard Memujit Pelipisnya, Iya Begitu Lelah Untuk Menjawab Perkataan Christin.

" Nak Ini Kopinya". Ucap Seorang Maid, Setelah Menarih Secangkir Kopi, Diatas Meja.

" Terima Kasih".

Pak Richard, Memperbaiki Posisi Duduknya, Lalu Mulai Menyesap Kopinya Perlahan-Lahan.

Sepertinya Christin Sedang Mandi, Sudah 20 Menit Pak Richard, Duduk Santai Diruang Tamu, Namun Iya Belum Keluar.

" Bibi" Panggil Pak Richard.

" Tolong Pergi Kekamar Christin, Jika Iya Sudah Selesai Mandi, Datanglah Untuk Makan".

Setelah Kopi Pak Richard Sudah Selesai, Iya Beranjak Pergi Kekamarnya, Tak Lupa Juga, Iya Membawa Tas Kerjanya Dan Juga Jasnya.

" Tok....Tok...".

" Masuk". Ucap Vhristin Setelah Membuka Pintu Kamarnya.

" Ada Apa?". Tanya Christin Pada Maid Tersebut.

" Pak Richard Janji, Jika Nona Christin Sudah Selesai Mandi, Nona Harus Kebawa Untuk Makan". Jelas Maid Tersebut.

" Baik Bi, 5 Menit Lagi Christin Turun". Setelah Berucap, Christin Langsung Mengambil Ponselnya Diatas Meja.

Pak Richard Sedang Berada Dikamar Mandi, Seperti Biasa, Setelah Pulang Dari Kantor, Badannya Sangat Lengket, Jadi Iya Memilih Membersihkan Dirinya.

Otot- Ototnya Membutuhkan Pijatan, Pak Richard Memilih Masuk Kedalam Bathup, Lalu

Berendam Dengan Air Hangat.

Setelah 30 Menit Kemudian, Iya Keluar Dari Kamar Mandi Dengan Wajah Yang Lebih Segar.

Berjalan Menuju Lemari Pakaiannya, Lalu Pak Richard Mengambil Sebuah Baju Lengan Pendek, Lalu Celanan Jeans.

Ketika Sudah Tiba Didapur, Pak Richard Melihat Sebuah Pandangan Asing Dari Sebelah Sudut Pantry.

" Apa Yang Iya Tertawakan?".

" Mengapa Begitu Menyasikkan, Sebaiknya Aku Diam Saja.

Pak Richard, Sekarang Sudah Berada Tepat Dibelakang Tubuh Christin.

Bahkan Mereka Belum Sadar Dengan Kehadiran Pak Richard.

" Apa Yang Kau Lakukan?". Tanya Pak Richard, Sambil Menuangkan Segelas Air Putih Diatas Meja.

" Ah...Itu, Kami Nanya Berbicara Dengan Hal Yang Random". Sedangkan Bibi Tersebut, Masih Sibuk Menata Masakannya Diatas Meja.

" Selesai Tuan, Nak Christin, Silahkan DiCicipnya".

Kini Maid Tersebut, Telah Meninggalkan Ruangan. Dengan Pertanyaan Yang Masih Menggantung.

" Ayo Kemari, Kita Makan Malam". Ajak Pak Richard Pada Christin.

"Baik Kak".

" Selamat Makan".

Seperti Biasa, Pak Richard Dan Christin Makan Tanpa Mengobrol, Setelah Selesai Makan. Pak Richard Membawa Bekas Piring Kotornya, Kewastafel.

Christin Juga Ikut Beranjak Menyimpan Bekas Piring Kotornya Di Wastafel.

Selesai Mencuci Bekas Piring Tersebut, Christin Langsung Menaruh Dirak Piring.

" Kak Richard". Panggil Christin Saat Mereka Sedang Duduk Santai Diruang Tamu.

" Hm. Bagaimana?". Jawab Pak Richard Sambil Berdehem.

" Christin Punya Ide!". Ucapnya Sambil Mengetuk Pelipisnya.

" Bagaimana Jika Hari Kak Leonardo Menginap Dimansion Kakak".

Pak Richard Hanya Diam, Tanpa Mengeluarkan

Sepatah Katapun. Bukan Karena Iya Tak Mau, Tapi Demi Apapun, Hari Ini Christin Sangat Merepotkan.

Bukan Hanya Pak Richard Yang Kelelahan, Sebab Pak Leonardo Juga Melakukan Aksi Gila Bersama Mereka.

Awalnya Pak Richard Sedang Sibuk Berkencan Dengan Berkas-Berkas Tebalnya Diatas Meja, Tapi Christin Menghampiri Pak Richard Lalu Mengajak Keluar.

" Kak Richard, Bisakah Kita Keluar Sebentar, Christin Bosen".

" Kak....Ayo".

Sepanjang Pekerjaan, Pak Richard Merasa Terganggu Karena Ulah Dari Christin, Kalian Tau Sendirikan, Christin Adalah Tipe Anak Yang Sudah Dimanja.

" Ish...Kak Richard Menyebalkan Sekali". Ucap Christin Sambil Menghentakkan Kakinya Kecil, Dan Hal Itu Terasa Menggemaskan Dimata Pak Richard.

" Yasudah Gadis Manja, Ayo Kita Pergi".

" Kau Taukan, Jika Kak Richard Tak Bisa Menolak Tawaranmu".

" Yeah....Let's Go". Ucap Christin Semangat, Lalu Mengambil Tasnya Disampirkan Kebahunya.

Pak Richard Menyambar Kunci Mobilnya, Lalu Keluar Dari Ruangannya.

Pak Richard Nampak Terkejut, Karena Iya Melihat Christin Sedang Serius Bicara Dengan Pak Leonardo.

" Kurasa Ini Bukan Ide Yang Buruk, Bagaimana Jika Kak Leonardo Juga Ikut Bersama Kami Sebentar".

" Apa Yang Kalian Berdua Bicarakan, Rupanya Serius Sekali?". Ucap Pak Richard Menyela Obrolan Dari Christin Dan Pak Leonardo.

" Kurasa Kak Leonardo Juga Harus Ikut Bersama Kita".

" Ayo Kak Kita Pergi". Ajak Christin Lalu Menarik Kedua Lengan Pria Dewasa Tersebut.

Pak Leonardo Bingung.

" Sebentar!". Tahan Pak Leonardo, Karena Merasa Terganggu.

"Kenapa Berhenti?".

" Christin Hanya Ingin Mengajak Kakak Berdua Keluar Sebentar, Christin Sangat Bosan Didalam". Jelas Christin.

" Bagaimana Dengan Pekerjaanku?".

" Christin, Maaf Sepertinya Kak Leonardo, Tidak Bisa Ikut". Jelas Pak Leonardo.

Tapi Siapa Sangka, Christin Memang Gadis Yang Sangat Manja. Iya Beralih Melihat Wajah Pak Richard, Lalu Meminta Persetujuan Dari Pak Richard.

Daripada Berdebat, Pak Richard Memilih Mengiyakan Semua Ajakan Christin.

" Tinggalkan Pekerjaannya".

" Ayo Ikut Dengan Kami". Ajak Pak Richard, Lalu Melenggang Pergi Menuju Lift.

Beberapa Detik Kemudian Pak Richard Keluar Bersama Christin Dan Pak Leonardo, Dari Lift.

Mereka Beranjak Pergi Keparkiran.

" Masuk". Ucap Pak Richard Setelah Membuka Pintu Mobilnya Untuk Christin. Kali Ini Pak Leonardo Menawarkan Diri, Untuk Menyetir.

Pak Richard Dan Christin Duduk Di Kursi Penumpang.

Selesai Memakai Seatbelt, Pak Leonardo Langsung Menancap Gas.

" Kita Mau Kemana?". Tanya Pak Leonardo Sambil Menyetir.

" Bagaimana Kalau Kita Pergi Ketempat Wahana?". Usul Christin Antusias, Dan Lagi, Pak Leonardo Hanya Menganggukan Kepala Sebagai Jawaban.

20 Menit Sudah, Mobil Mereka Sudah Terparkir Rapih Diarea Parkiran.

Mereka Semua Melepas Seatbelt, Lalu Keluar Dan Berjalan Menuju Area Wahana.

Setelah Pak Leonardo Membeli Seluruh Jenis Tiket Permainan, Mereka Langsung Berjalan Mengantri, Dan Menunggu Giliran.

Christin Sudah Memakai Sabuk Pengaman Begitu Juga Dengan Pak Leonardo Dan Juga Pak Richard.

Giliran Mereka Sudah Tiba.

" Silahkan Naik" Ucap Petugas Wahana Tersebut.

"Owah... Kurasa Aku Mulai Gugup Sekarang".

" Lihatlah Wajahku Sudah Berkeringat". Ucap Pak Leonardo Sambil Menunjuk Wajahnya.

Pak Richard Dan Christin Hanya Tertawa Kecil Menikmati Ketakutan Pak Leonardo.

" Sudahlah Kakak, Jika Kakak Gugup, Peganglah Tangan Christin".

Dan Rollercoaster Menjadi Pilihan Pertama Yang Mereka Bertiga Naiki.

Sepanjang Permaianan, Pak Leonardo Berteriak Histeris, Bahkan Saat Sudah Selesai Iya Langsung Mual Dan Muntah-Muntah.

Antara Panik Dan Juga Lucu, Untung Saja Sebagai Antisipasi, Christin Menyarankan Pak Leonardo.Sebelum Mereka Datang Kewahana, Mampir Ke Apotik Membeli Minyak Angin.

" Ini Minum Dulu". Ucap Pak Richard Menyerahkan Sebotol Air Mineral Sedangkan Christin Sedang Mengusap Pelan Bahu Pak Leonardo.

Pak Leonardo Meneguk ½ Botol Minuman Tersebut, Lalu Chistin Menyodorkan Minyak Angin Jadi Iya Merasa Lebih Baik.

" Sudah Merasa Lebih Baik?". Tanya Pak Leonardo.

" Sepertinya Sedikit". Jawab Pak Leonardo Dengan Wajah Pucatnya.

.

" Kak Ayo Kita Lanjut Lagi Permainan Berikutnya".

" Saya Tak Ikut". Ucap Pak Leonardo Menyerah.

" Ayo Kak, Kak Leonardo Harus Ikut".

" Mungkin Karena Kakak Belum Terbiasa Jadi Seperti Itu".

" Cobalah Sekali Lagi Jika Kakak Merasa Lebih Baik, Maka Kita Lanjutkan Seluruh Permaianan Kita".

" Lagi Dan Lagi Pak Leonardo Mual Dan Muntah, Tapi Iya Tetap Semangat Menaiki Seluruh Jenis Wahana".

Dan Akhirnya, Pak Leonardo Berakhir Lemas Sore Harinya Setelah Mereka Pulang.

Pak Richardlah Yang Menyetir Mobil Karena Pak Leonardo Sedang Pusing.

Setelah Mengantar Pak Leonardo Keapartemen.

Pak Richard Langsung Melajukan Mobil Mewahnya, Kekantor Lalu Mengambil Tas Kerjanya Kemudian Pulang Kemansion.

Mereka Benar-Benar Letih Bukan Karena Pekerjaan Dikangor Namun Permainan Yang Sangat Exstrim.

Setelah Makan Malam, Christin Mengajukan Idenya Pada Pak Leonardo.

" Kakak Bagaimana Jika Hari Ini Kita Ajak Pak Leonardo Menginap Disini".

Seketika Mata Pak Richard Langsung Membeo, Iya Tak Percaya Jika Christin Masih Menyusahkan Kakaknya.

" Kurasa Itu Tidak Perlu, Lagipula Pak Leonardo Mungkin sedang Istirahat".

" Kau TaukanTadi Iya Banyak Pusing Jadi, Itu Tidak Mungkin".

" Ayo Habiskan Makananmu".

Setelah Itu Kita Istirahat.