Chereads / MY COOL BOSS / Chapter 16 - Rindu

Chapter 16 - Rindu

"Rindu",Satu Kata Yang Mungkin Bisa Mengeksperisikan Perasaan Seseorang,Ketika Sedang Jatuh Cinta.

Apalagi Saat Seseorang Sedang Menaruh Perasaan Kepada Lawannya,Segala Tindakannya Tak Bisa Dikontrol.

Seperti Halnya Saat Ini,Ibu Clara Begitu Terkejut Sebab Iya Kedatangan Seorang Tamu.Dan Yang Lebih Parahnya,Tamu Itu Adalah Atasan Killernya.

Ting...Pintu Terbuka.

"Kenapa Lamasekali,Kamu Membuka Pintunya",Kesal Pak Richard Sambil Berjalan Masuk Kedalam Apartemen Ibu Clara.

Setelah Mengambil Posisi Duduk Yang Nyaman.

"Huh...Aku Lelah Sekali"Ucap Pak Richard Sambil Membuang Nafas.

Sementara Ibu Clara Berjalan Menuju Pantry,Membuatkan Segelas Susu Untuk Atasan Killernya.Tak Lama Kemudian,Ibu Clara Membawa Nampan Berisi Segelas Susu Untuk Pak Richrad.

Setelah Meletakkan Susunya Dimeja,Ibu Clara Mempersilahkan Pak Richard Untuk Minum.

"Ini Pak Silahkan Diminum Susunya."Ucap Ibu Clara Kemudian,Mencari Tempat Untuk Duduk.Saat Ibu Clara Sedang,Melihat Pesan Masuk Diponselnya.

Kruyukk...Seketika,Ibu Clara Mendongakkan Kepala Melihat Apa Yang Terjadi.Ternyata Bunyi Itu Berasal,Dari Perut Pak Richard.

"Haha...Sepertinya,Cacing Didalam Perutku Mulai Berdemo."

"Clara Apa Yang Kamu Masak Malam Ini?"Tanya Pak Richard Sedikit Malu,Sebab Iya Tak Pernah Melakukan Tingkah Aneh Seperti Ini.

Pak Richard Bahkan Sering Diajak Wanita Kaya Untuk Dinner,Tapi Iya Tak Pernah Menolak.Sedangkan Sekarang Kelakuannya Sangat Berbanding Terbalik Dengan Wajah Seramnya.

Iya Dengan Senang Hati, Merajuk Kepada Ibu Clara,Memerintah Ibu Clara Seenak Jidatnya.

"Huhh!!Untung Saja Pak Richard Adalah Atasanku".Seketika Ibu Clara Tersadar Dari Lamunannya.

Kemudian Iya Beranjak Kedapur,Menyiapkan Makanan Untuk Atasannya.Setelah Selesai Ibu Clara Mengajak Pak Richard Untuk Makan.

"Silahkan Dimakan".

"Maaf,Saya Tak Tau Jika Bapak Akan Berkunjung Keapartemen Saya,Jadi Saya Masak Secukupnya."Ucap Ibu Clara Sedikit Menyesal.

Namun Pak Richard Sedikit Tertawa Gemas, Melihat Tingkahnya.Dengan Segera Tangan Panjangnya Mengulur Kekepala Ibu Clara,Lalu Mengusak-Usak Rambut Kecilnya.

"Astaga,Kenapa Kamu Menggemaskan Sekali"Ucap Pak Richard Sedikit Keras Jadi Ibu Clara Mendongakkan Kepalanya,Seketika Wajah Ibu Clara Sudah Semakin Merah Merona.

Karena Terlalu Malu,Ibu Clara Sedikit Memalingkan Wajahnya.Tapi Pak Richard Malah Semakin Menggoda Ibu Clara.

"Ughh,Clara Pipimu Merah".

"Hei Apa Kamu Sakit?".

"Kenapa Tak Melihat Wajahku Hm?".Ucap Pak Richard Sambil Terkekeh.

Alhasil Ibu Clara Yang Sudah Tak Tahan Dengan Kejahilan Atasannya, Segera Memperbaiki Posisi Duduknya.

"Sebenarnya Apa Maumu Pak?"

"Katanya Bapak Sudah Lapar,Tapi Sekarang Malah Mengerjaiku?"

"Jika Bapak Mengulanginya Sekali Lagi, Aku Akan Segera Menyuruh Bapak Untuk Pulang!!"

Setelah Mengancam Pak Richard,Ibu Clara Bangun Dari Duduknya.

Iya Sedikit Menghentakkan Kakinya,Sepertinya Moodnya Tiba-Tiba Menjadi Buruk.

"Hei Mau Kemana!".

"Bukankah Tidak Sopan, Jika Kau Meninggalkan Tamu Yang Berkunjung Kerumahmu."Ucap Pak Richard Lalu Ikut Bangun Dan Menarik Kembali Tangan Ibu Clara,Dengan Lembut Kemudian Mendudukkannya Disebuah Kursi.

Ibu Clara Sedikit Menundukkan Kepala,Setelah Duduk Dikursi.Iya Sendiri Tak Mengerti,Dengan Apa Yang Iya Pikirkan.

"Hiksss...Ini Salah"

"Sungguh,Ada Apa Denganku?"

"Kenapa Aku Harus Begini,Hiksss"Ucap Ibu Clara Lirih,Sambil Mengusap Wajahnya Dengan Kasar.

Sementara Pak Richard Yang Mendengar Suara Isakan Dari Ibu Clara,Sedikit Terenyuh.

Dengan Perlahan,Iya Menarik Ibu Clara Kedalam Pelukannya.

Ibu Clara Meletakkan Kepalanya,Didada Bidang Pak Richard.Sementara Pak Richard,Dengan Setia Mengusap Punggung Ibu Clara Dengan Tenang.

Tak Lama Kemudian,Pak Richard Tak Lagi Mendengar Suara Isakan.Iya Melepaskan Pelukannya.

"Bagaimana Perasaanmu,Apa Sudah Lega?"Tanya Pak Richard Sambil Menggenggam Tangan Kecil Ibu Clara.

Ibu Clara Mendongakkan Wajahnya,Kemudian Iya Menatap Wajah Atasannya.Seketika Pandangan Mereka Berdua Terkunci,Sekali Lagi Ibu Clara Ingin Menghindari Tatapan Tersebut.

Namun Dengan Cepat, Tangan Pak Richard Menahan Kepala Ibu Clara Alhasil Pandangannya Tetap Tertuju Pada Pak Richard.

Pelan-Pelan Pak Richard Mendekatkan Wajahnya,Kewajah Ibu Clara Lalu Menempelkan Benda Kenyalnya Diatas Bibir Ibu Clara.

Melumatnya Dengan Lembut.Namun Ibu Clara Langsung Memutuskan Ciuman Tersebut.Pak Richard Kembali Menurunkan Kepalanya, Namum Dengan Cepat Ibu Clara Menghindar.

"Saya Sudah Katakan Kepada Bapak,Jangan Menciumku.Kita Tidak Sedang Terikat Dalam Hubungan Apapun,Tapi Bapak Seenaknya Menciumku." Ibu Clara Melirik Pak Richard Takut,Bibirnya Tanpa Sengaja Dipoutkan.Kelakuannya Membuat Pak Richard Gemas.

"Kau Ingin Status Hubungan Kita Diperjelas?Hhhh! Baiklah! Aku Akan Memperjelasnya Agar Aku Bebas Menciumimu."

"Saya Tak Mau!"Jawab Ibu Clara Ketus.

"Terus?"

Ibu Clara Menatap Pak Richard Dengan Tatapan Yang Sulit Diartikan.

Apa Yang Sebenarnya Dia Inginkan?

Hubungan Macam Apa Yang Dia Harapakan?

Lagi-Lagi Ibu Clara Dibuat Mematung Dengan Tindakan Tiba-Tiba Dari Pak Richard.Pria Itu Mengusap Bibir Bawahnya Dengan Ibu Jarinya.

Tak Ingin Bertindak Lebih Jauh.Akhirnya Pak Richard Memutuskan Untuk Kembali Duduk,Kemudian Segera Menyantap Makanan, Yang Telah Disiapkan Ibu Clara.

Selesai Dengan Acara Makan Malam.Pak Richard Kemudian Beranjak Keruang Tamu,Keadaan Sekarang Semakin Canggung.

Ingin Bicara Duluan Tapi Lidah Semakin Kelu.5 Menit Pula Pak Richard Masih Diam,Karena Tak Biasa Dengan Suasana Seperti Ini,Akhirnya Ibu Clara Ibu Clara Mencoba Sebuah Topik.

"Bapak Apa Kabar?"

"Apa Bapak Tak Akan Pulang Kembali Ke Mansionnya?" Tanya Ibu Clara Penuh Selidik.

"Kabarku Baik,Tapi Tunggu Apakah Kau Baru Saja Mengusirku?"

"Bagaimana Bisa Kau Memperlakukanku Seperti Ini"Ucap Pak Tichard Dengan Nada Rendah Dan Tak Lupa Memasang Wajah Datar.

Kini Ibu Clara Dibuat Bingung Kembali,Iya Tak Bermaksud Menyinggung Perasaan Pak Richard Ataupun Mengusir Pak Richard,Namun Sepertinya Pak Richard Kini Telah Salah Paham.

"Bu.....Bukan Maksud Saya Berkata Seperti Itu",Tolong Jangan Salah Paham Saya Bicara Seperti Ini, Sebab Saya Hanya Tak Nyaman Dengan Suasana Seperti Tadi.

Pak Richard Kini Sedang Memejamkan Matanya,Sambil Mengurut Pelipisnya.

Sementara Ibu Clara Yang Melihat Keadaan Pak Richard,Kini Bergerak Mendekati Pak Richard Lalu Segera Memberi Bantuan.

"Bapak Sakit Atau Bapak Capek?"

"Bagian Mana Yang Sakit Biar Saya Pijat?"Tanya Ibu Clara Sambil Menatap Wajah Pak Richard,Namun Tiba-Tiba Pak Richard Menggenggam Tangan Ibu Clara.

"Biarkan Seperti Ini"Ucap Pak Richard Lalu Segera Menaruh Kepalanya Disebelah Pundak Ibu Clara.

"Tenang"

Kini Pak Richard Terlihat Nyaman Sekali,Dengan Posisi Duduknya Seperti Ini.

Pundak Ibu Clara Sudah Mulai Kram,Sebab Kini Hanya Ada Dengkuran Halus Yang Terdengar Ditelinganya.

Sudah 1Jam Ibu Clara Duduk Dengan Posisi Yang Tak berubah,Akhirnya Iya Memutuskan Untuk Membangunkan Atasan Killernya.

"Pak...Bangun Pak..."

"Pak...Bangun.." Karena Tak Ada Pergerakan Sama Sekali,Akhir Ibu Clara Menyandarkan Kepala Pak Richard Disofa.

Kemudian Mulai Mengoyang Bahu Pak Richard Secara Perlahan,"Pak Bangun....Kalau Mau Tidur Masuk Saja Didalam Kamar Biar Saya Yang Tidur Disofa"Ajak Ibu Clara Kemudian Pak Richard Mulai Membuka Matanya Perlahan.

Setelah Nyawanya Terkumpul Kembali,Pak Richard Langsung Menggenggam Tangan Ibu Clara.Kemudian,Menarik Masuk Ibu Clara, Bersama Kedalam Kamar Ibu Clara.

"Ayo Tidur...Aku Lelah"Ajak Pak Richard.Namun Sepertinya Ibu Clara Sedikit Menolak,"Tidak Bapak Saja Yang Tidur Disini,Saya Akan Tidur Disofa"Jawab Ibu Clara Kemudian Beranjak.

Namun Sepertinya Pak Richard Tak Menyukai Hal Itu,Dengan Perlahan Pak Richard Memperbaiki Posisi Duduknya Diatas Kasur.

Kemudian Menatap Datar Wajah Ibu Clara,Seketika Nyali Ibu Clara Menciut.Dengan Takut-Takut,Ibu Clara Kembali Duduk Dalam Diam.

Pak Richard Yang Melihat Ibu Clara Hanya Menunduk,Dengan Perlahan Iya Mendekat. Kemudian Menarik Masuk Ibu Clara Pelukkannya.

"Kenapa Seperti Itu Hm?"

"Apa Kau Tak Nyaman?"

"Kenapa Kau Menghindariku Terus CLARA"Tanya Pak Richard Berurutan Kemudian Penuh Penekanan Pada Nama Ibu Clara.

Sementara Ibu Clara Mendongakkan Wajahnya, Lalu Mulai Menjawab Pertanyaan Dari Pak Richard.Pak Richard Menatap Intens Wajah Ibu Clara Sehingga Lagi-Lagi Wajah Ibu Clara Kini Menjadi Merona.

"Saa....Saya Tidak Tau Saya Kenapa?,Saya Nayaman Sama Bapak Tapi Saya Tak Tau Kenapa Saya Harus Menghindari Bapak".Padahal Saya Sangat Merindukan Bapak .

Seketika Ibu Clara Memukul Mulutnya,Salahkan Saja Mulutnya Yang Sekarang Telah Berucap Jujur,Alhasil Membuat Pak Richard Menjadi Gemas Dengan Jawaban Spontan Dari Ibu Clara.

Dengan Perlahan,Pak Richard Mendekatkan Wajahnya Ketelinga Ibu Clara,Kemudian Membisikkan Sesuatu Yang Tentunya Membuat Bulu Kuduk Ibu Clara Seketika Merinding Sekaligus Wajah Yang Sudah Merona Padam.

"Clara Apa Kau Tau Aku Sangat Merindukanmu,Dalam Beberapa Hari"

"Apakah Aku Boleh Menciummu?"Tanya Pak Richard Dengan Suara Bassnya Menambah Kesan Seksi.

Kemudian Ibu Clara Menganggukkan Kepala Tanda Setuju.

Pak Eichard Tak Bisa Menahan Rasa Senangnya,Iya Akhirnya Mencium Bibir Tipis Ibu Clara.

Ciuman Yang Hanya Saling Menempel Dan Tidak Ada Lumatan,Membuat Keduanya Bisa Merasakan Bagaimana Ketulusan Cinta Keduanya.

Ciuman Terlepas,Lalu Pak Richard Mencium Pipi Gembil Ibu Clara Sekali, "Terimakasih...Terimakasih CLARA Karena Kamu Sudah Berkata Jujur Kepada Saya"Ucap Pak Richard Tulus.

Setelah Melepas Rindu Dan Bertukar Cerita,Akhirnya Pak Richard Mengajak Ibu Clara Tidur Bersama.

Pak Richard Dan Ibu Clara Tidur Dengan Posisi Sambil Berpelukkan,Tak Lupa Pak Richard Menarik Masuk Ibu Clara Kedalam Pelukkannya, Kemudian Membisikkan Sesuatu.

"Selamat Malam..Tidurlah Yang Nyenyak Dan Semoga Mimpi Indah"Lalu Pak Richard Mengecup Kening Ibu Clara,Kemudian Perlahan Menutup Matanya.