Chereads / The Cold Season / Chapter 13 - Fallen Flower 2

Chapter 13 - Fallen Flower 2

Di akhir musim gugur, langit akan cepat menggelap. Bahkan ketika waktu masih di jam lima sore lebih beberapa menit. Udara dingin benar-benar terasa menggelitik permukaan kulit, mungkin bisa sampai mencengkeram tulang. Xiao You Ren tidak bisa tahan dengan udara yang seperti itu. Padahal di dalam apartemennya sudah dipasang pemanas, tapi tetap saja terasa tidak bersahabat dengan tubuhnya. Sweter rajut memeluk erat dirinya juga sebuah syal melingkar di lehernya.

Xiao You Ren termangu memandang lurus ke luar jendela kaca, melihat hamparan langit yang diselimuti gelap. Sebagian tubuhnya tersembunyi dalam meja yang dilapisi selimut tebal. Sebelah tangannya mengelus lembut bulu-bulu kucingnya, Lie, yang merebahkan diri di sisi Xiao You Ren. Mereka menunggu kedatangan Zhao Yuzi.

Untuk pertama kalinya dia menunggu seseorang datang ke apartemennya, setelah Xiao You Ren memutuskan tinggal sendiri tidak ada seorang pun yang ingin mampir. Kakak laki-lakinya, Yuchen, hanya akan menemuinya di sebuah restoran atau tempat-tempat selain apartemennya. Tak jarang juga laki-laki itu memaksa Xiao You Ren untuk kembali ke rumah mereka saat liburan tiba. Itupun Xiao You Ren tidak pernah menginap di sana. Dia merasa tidak nyaman.

Xiao You Ren terlalu larut dalam lamunannya. Tidak sadar jika jarum jam sudah bergerak menuju angka tujuh, tapi gadis itu belum juga datang. Ketika Xiao You Ren sadar dan mulai mencari letak ponselnya, bel apartemen itu berbunyi. Membuatnya sedikit terkesiap. Segera Xiao You Ren berdiri dan mendekati pintu, guna mempersilakan sosok yang menekan tombol bel tersebut.

"Ren Ren!" Zhao Yuzi memekik girang. Dia membawa tubuhnya untuk memeluk Xiao You Ren yang baru membukakan pintu. "Aku merindukanmu," ujarnya dengan nada manja.

Senyuman kecil terpatri di wajah Xiao You Ren. "Jangan seperti ini, Yuzi. Bagaimana jika ada yang salah paham?" Xiao You Ren mengajak gadis itu memasuki apartemennya dan menyuruh untuk duduk di dekat meja penghangat. Zhao Yuzi menurut. Sebelum duduk dia menyerahkan sebuah kantong kertas yang berisi makanan. "Aku hanya membeli dua porsi pangsit," jelas Zhao Yuzi sambil tersenyum.

Wajah Xiao You Ren sedikit menekuk, kembali mengingat kejadian ketika dia pergi ke kedai pangsit bersama Zheng Liam. Gadis itu menyadarinya dan segera mencari topik lain, dia segera melompat ke arah seekor kucing yang berjalan mendekati mereka. "Hei, kamu memelihara kucing gemuk. Kenapa tidak bilang-bilang padaku? Aku bisa sering datang untuk melihatnya." Zhao Yuzi meraih tubuh berbulu itu dan membawanya menuju meja penghangat. Xiao You Ren memerhatikannya dengan senyum geli, melihat Zhao Yuzi begitu menyukai Lie dan mereka berdua terlihat sama. Pipi yang penuh seperti bapau.

Lie terus mengeong manja ketika bermain-main dengan Zhao Yuzi, mereka duduk di dekat meja penghangat dengan Lie di pangkuan gadis itu. Sedangkan Xiao You Ren sendiri mengambil beberapa botol air mineral dan meletakkannya di atas meja. "Maaf, aku biasa menggunakan air mineral dalam botol untuk minum. Ada beberapa gelas, tapi kurasa itu berdebu," ujar Xiao You Ren sambil tertawa kecil.

Selama tinggal sendiri dia memang tidak memiliki banyak peralatan rumah. Baginya itu tidak berguna, karena tidak akan ada yang makan di apartemen tersebut. Xiao You Ren lebih sering makan di luar. Meskipun sendiri, setidaknya dia melihat banyak orang di sekitarnya dan ikut makan bersama.

Zhao Yuzi hanya mengangguk dengan tatapan mata yang tidak lepas dari Xiao You Ren. Laki-laki itu tidak mengenakan kacamata, seperti kebiasaannya di kantor. Hal itu terasa sangat berbeda dan dengan jelas memperlihatkan bentuk wajahnya.

"You Ren, kamu benar-benar kurus. Kamu tidak merawat diri dengan baik."

"Benarkah?" Xiao You Ren bertanya dengan nada candaan. Dia kembali ke dapur untuk menyajikan dua mangkuk pangsit tersebut. Bagaimanapun ingatannya masih kembali pada masa-masa bersama Zheng Liam, tapi Xiao You Ren berusaha keras untuk tidak terlarut bersama kenangan itu. Zheng Liam jelas-jelas tidak menyukainya, bahkan menganggapnya menjijikkan.

Dua mangkuk sudah berada di atas meja mereka beserta dengan sumpit dan sendok. Mereka menikmatinya dengan tenang, diselingi dengan pembicaraan ringan mengenai berbagai hal. Kebanyakan Zhao Yuzi yang bercerita tentang kesukaan anehnya, tapi Xiao You Ren mendengarkan dengan baik dan sesekali memberikan tanggapan. Lalu topik pembicaraan itu bergulir hingga masalah perusahaan. Xiao You Ren mempertanyakan keadaan perusahaan selama dia tidak masuk bekerja. Zhao Yuzi terlalu bersemangat bercerita dengan kalimat yang begitu cepat meluncur dari mulutnya.

"Pak Tua itu kembali mengambil komikku, You Ren," lirih gadis itu teramat sendu. Kendati wajahnya tidak terlihat begitu menyedihkan.

"Pak Tua?" Xiao You Ren mengerutkan keningnya dan mulai mengingat-ingat tentang siapa itu pak tua. Seingatnya tidak ada karyawan yang memiliki panggilan seperti itu.

"Phi John, siapa lagi yang suka mengambil bacaanku? Hanya orang kolot seperti dia saja yang bisa," bahkan ketika mulutnya penuh dengan makanan pun, gadis itu bisa berceloteh panjang dan mengungkapkan kekesalannya. Sepertinya Xiao You Ren harus kagum dengan kemampuan wanita yang satu ini. Dia manggut-manggut saja.

"Omong-omong," Zhao Yuzi menyesap habis kuah dari mangkuk pangsitnya, lalu meletakkan mangkuk kosong tersebut di atas meja, "kamu tahu alasan Sir Liam mengundurkan diri?"

Mata Xiao You Ren membelalak sempurna, tatapannya memanah tepat pada manik Zhao Yuzi. "Liam Ge mengundurkan diri? Sejak kapan?" Nada suaranya jelas terkejut. Berbagai pertanyaan juga jawaban melanglang buana di kepalanya. Ada sedikit harapan Xiao You Ren untuk mendengar Zhao Yuzi akan berkata 'aku bercanda', sayangnya kalimat itu tidak pernah keluar dari bibir merah gadis itu.

"Kamu tidak tahu? Aku pikir dia mengatakannya padamu, You Ren, mengingat dekatnya hubungan kalian." Kini balik Zhao Yuzi yang membelalakkan mata. Meskipun dia tahu tentang insiden penolakan itu, tapi dia pikir hubungan keduanya sudah membaik. Mengingat ketika Xiao You Ren sakit, Zheng Liam yang terlihat paling khawatir dan dia juga yang mengantarkan pulang. Beberapa hari itu juga dia sering melihat mobil Zheng Liam terparkir di depan gedung apartemen Xiao You Ren. Zhao Yuzi mengetahui itu, karena tempat tinggalnya juga berada di lokasi yang tidak berjauhan.

Xiao You Ren menggelengkan kepalanya lesu. Jadi hubungan mereka tidak akan bisa membaik, setidaknya sebagai seorang rekan kerja seperti sebelumnya. Apa dia benar-benar menjijikkan? Sampai-sampai Zheng Liam memilih pergi dan yang lebih menyakitkan lagi, dia tidak memberi tahu apa pun pada Xiao You Ren.

"You Ren, kamu baik-baik saja?" Zhao Yuzi mengayunkan tangannya di depan wajah melamun laki-laki itu. Kemurungan dengan jelas melapisi kulit luar wajah Xiao You Ren.

"Aku baik," jawab Xiao You Ren sambil melanjutkan makannya dan menyelesaikan dengan cepat. Dia meraih botol air mineralnya dengan tangan yang sedikit gemetar, lalu meminum air tersebut. Pikirannya dipenuhi hal-hal buruk. "Yuzi," lirih Xiao You Ren, meletakkan kembali botol mineralnya. "Apa menurutmu aku adalah penyebabnya?"

Gadis itu terdiam beberapa saat, mencerna pertanyaan dari sahabatnya. Ditatapnya lamat-lamat wajah Xiao You Ren yang terlihat pucat, menyelediki setiap ekspresi yang menggambarkan perasaan. Zhao Yuzi dapat dengan jelas mengetahui jika Xiao You Ren benar-benar memikirkan hal tersebut secara berlebihan. Memang sesuatu yang wajar, tapi Zhao Yuzi memiliki sedikit-banyak rasa takut untuk beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan. Dia takut Xiao You Ren akan nekad, jadi hanya kata-kata menyemangati saja yang bisa diberikan. "You Ren, dengar …" Suaranya memelan dan terasa lebih lembut. "Jangan pernah menyalahkan diri sendiri untuk hal yang tidak pernah benar-benar kamu ketahui. Mungkin dia memiliki alasan lain, seperti orang tuanya sakit, harus mengurus bisnis keluarganya, dan lain-lain."

"Tapi … aku telah menyebabkan kekesalan padanya. Aku … cintaku-"

"You Ren." Zhao Yuzi memotong ucapan Xiao You Ren. Dia mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Xiao You Ren yang berada di atas meja. Laki-laki itu menundukkan kepalanya, Zhao Yuzi tahu jika Xiao You Ren memiliki hati yang baik dan hal itu memicu rasa bersalah yang berkepanjangan. "Jika dia menolakmu, itu bukan kesalahan kamu. Bukan kamu yang harus menanggung rasa bersalah. Itu keputusannya, dia memutuskan untuk tidak menjalin hubungan dengan kamu."

Xiao You Ren mengangkat wajahnya dan melihat pada gadis di hadapannya. Sedikit demi sedikit hatinya mulai terasa tenang. Setidaknya memiliki seorang teman jauh lebih baik daripada terus menyendiri.

"Lagipula kalau kamu tidak memiliki pasangan, lebih mudah bagiku untuk mendekatimu." Sebelah mata Zhao Yuzi berkedip menggoda. Xiao You Ren menggelengkan kepala dan tersenyum tipis.

"Aku yakin, You Ren. Banyak orang yang mau denganmu. Jangan hiraukan si bodoh itu, lebih baik kita bersenang-senang. Aku akan membantumu mencari pacar, katakan bagaimana tipe idealmu? Yang tampan, tinggi, berdasi atau yang cantik, bermelon besar?" celotehan panjang Zhao Yuzi membuat Xiao You Ren mendadak diserang demam lagi. Dan ketika mendengar kalimat terakhirnya, Xiao You Ren tidak bisa untuk tidak terkejut. Wajahnya memerah dan mata melotot tajam pada Zhao Yuzi yang tertawa terbahak oleh reaksinya.

"Yuzi, itu tidak lucu. Bagaimanapun aku seorang laki-laki dan masih sedikit lurus."

Zhao Yuzi semakin tidak bisa mengendalikan tawanya. Seorang Iaki-laki lurus baru saja bersedih karena kepergian laki-laki lainnya. Setelah beberapa saat kemudian, Zhao Yuzi mulai merasa tenang dan berangsur-angsur menghentikan tawanya. Melihat wajah biasa Xiao You Ren dan berkata, "Aku siap menjadi suamimu kalau-kalau kamu tidak laku, asalkan kamu benar-benar lurus."

Hingga pukul sepuluh malam, barulah obrolan mereka selesai dan Zhao Yuzi memutuskan untuk pulang. Xiao You Ren berencana mengantar gadis itu hingga dia mendapatkan taksi onlinenya untuk pulang. Namun, Zhao Yuzi dengan keras menolak dan berkata jika kesehatan Xiao You Ren belum benar-benar pulih. Mau tidak mau Xiao You Ren hanya mengantarnya sampai depan kamar apartemennya dan memperhatikan gadis itu dari tempatnya berdiri.

Ketika Xiao You Ren hendak memasuki kamarnya lagi, sebuah kotak kecil terlihat teronggok di sisi pintu. Dia mengambilnya dan memeriksa bagian luarnya, takut-takut kalau itu salah kirim. Namun, namanya tertera di sisi atas kotak itu. Langkahnya pun memasuki apartemennya dengan kotak di tangan. Xiao You Ren bertanya-tanya tentang siapa dan apa tujuan dikirimnya kotak tersebut. Ketika dia membukanya, ada sebuah kertas terselip di antara celah bros kepala kelinci yang lucu. Tulisan itu sangat singkat dan tidak panjang. Satu kalimat yang tersusun dari dua kata dan berhasil membuatnya tegang juga sedih.

"Selamat tinggal."

Mulai terpikirkan olehnya, siapa yang sebenarnya lebih pengecut di antara mereka.

Bersambung ....