Jadi malam harinya, ketika Teddy Permana pulang ke rumah setelah bekerja, dia melihat Dina Baskoro duduk di sofa, membaca majalah tertentu dengan saksama.
Tidak cukup hanya dengan melihatnya, kadang-kadang dia tampak meregangkan jari telunjuk dan terlihat seperti menggambar sesuatu di atasnya.
Dia terlihat seperti sedang mempelajari sesuatu.
"Apa yang sedang kamu lihat?" Teddy Permana berjalan mendekat dengan rasa ingin tahu.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
"Hehe, tidak apa-apa."
Dina Baskoro melukis senyuman seperti anak kecil, dan segera menyembunyikan selembar kertas di belakangnya.
Teddy Permana tidak bisa tidak bertanya-tanya.
Apa yang begitu misterius hingga dia mencoba menyembunyikannya?
"Coba kulihat." Teddy Permana tiba-tiba mengulurkan tangannya.
"Tidak." Dina Baskoro cemberut dan mundur selangkah.
Teddy Permana menjadi lebih penasaran, "Ada apa ini?"
"Um ... tidak ada." Dina Baskoro terkikik dan mundur selangkah.