Nino Angkasa mengangguk sedikit, dan dengan cerdik melangkah maju untuk mengambil kartu nama itu dan kemudian melihat sebuah nama tertulis di atasnya: Erlangga.
Kemudian, dia melihat Dina Baskoro menyipitkan matanya, "Kamu bisa bertemu dengannya dan katakan aku yang mengirimkanmu."
"Baik." Nino Angkasa menurut dan kemudian meninggalkan kantor.
Senyum kemenangan dan menawan muncul di wajahnya, dan Dina Baskoro merasa sangat puas dengan apa yang telah dia lakukan. Dia ingin Renata Sanjaya merasakan semua yang dia lakukan sendiri, rasakan bagaimana rasanya diserang diam-diam, semacam senjata makan tuan.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Di malam hari, suasana seluruh kota sangat ramai, karena sedang ada karnaval malam.
Di gedung-gedung tinggi yang menjulang tinggi, semua jenis layar LED besar tergantung, lampu neon yang terang di seluruh jalan, dan arus orang yang padat lalu lalang menunjukkan kemakmuran dan kemegahan kota ini.