"Ayah, Ayah, aku salah, maafkan aku ..."
Laras Baskoro akhirnya menyadari konsekuensi dari kejadian tersebut dan berlutut di lantai dengan tatapan mengiba dan terus menangis.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
"Aku hanya dibodohi oleh orang Ayah. Aku hanya ingin mendapatkan lebih banyak bobot di perusahaan melalui masalah ini, aku hanya ingin membantumu, Ayah, maafkan aku!"
Sambil menangis, Laras Baskoro meraih celana Agung Baskoro, berlutut di lantai, air matanya terus menetes.
Dina Baskoro mencibir, dengan nada menghina, "Laras Baskoro, kamu terlalu bodoh. Karena ayahku setuju agar kamu bisa magang di perusahaan, perusahaan pasti akan memiliki tempat untukmu di masa depan. Jadi kenapa kamu harus menggunakan cara ini?"
"Tahukah kamu bahwa kamu hampir menghancurkan kerja keras ayahmu selama bertahun-tahun, hanya karena egomu itu! Seluruh perusahaan akan hancur karena kesombonganmu, apa lagi yang bisa kamu katakan?"