Memikirkan hal ini, nada suara Renata Sanjaya menjadi lebih kencang, "Aku tahu bahwa orang-orang lama dari perusahaan tidak dapat dibeli dengan uang. Sekarang aku hanya dapat mengandalkan diri sendiri untuk membuktikan kemampuanku dan meyakinkan mereka."
"Lalu, apa yang akan anda lakukan?" Tanya bawahan itu.
Renata Sanjaya menarik napas dalam-dalam, "Kamu tidak perlu tahu itu, aku akan mencari tahu sendiri."
Setelah berbicara, Renata Sanjaya menutup telepon, dan wajah sempurna yang sangat tampan dan dingin muncul di benaknya. Renata Sanjaya menggigit bibirnya dengan susah payah, dia merasa sepertinya hanya Teddy Permana yang bisa mendukung rencananya.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Hari itu, sepulang kuliah, Dina Baskoro hendak pergi ke kantor untuk mencari Teddy Permana. Renata Sanjaya segera mengejarnya dengan membawa tasnya, "Dina Baskoro, mau kemana?!"
Dina Baskoro menjawab dengan santai, "Aku mau bertemu Teddy Permana, ada apa?"