Dina Baskoro tercengang ketika mendengar ini.
Setelah itu, matanya menyipit, dan senyum jahat muncul di sudut mulutnya, "Seperti yang diharapkan, Tuan Erlangga, dalam kecepatan sesingkat itu, Anda telah menyelidiki identitas saya dengan sangat teliti."
Tuan Erlangga tertawa keras, "Saya saya hanya ingin tahu lebih banyak tentang teman saya."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
"Anda sangat pintar, bukankah seharusnya Anda sudah menduganya sejak lama?"
Erlangga tertawa, "Memang benar saya mengirim seseorang untuk mengikuti Anda dua hari yang lalu, tetapi Anda begitu hebat sehingga mampu mengecoh begitu banyak orang."
Dina Baskoro mendengus dingin. Dia sebenarnya tidak memperdulikannya, tapi apakah pria ini benar-benar tidak malu untuk mengatakannya?
"Tapi jangan khawatir, saya tidak punya keluhan tentang Anda, dan tidak akan pernah ada niat jahat. Menyelidiki identitas Anda hanyalah untuk ketenangan pikiran." Erlangga tersenyum lagi.
