Bagaimanapun, itu adalah ibu Teddy Permana, bila dia bisa bergaul dengannya, dia juga harus bisa bergaul dengan ibu mertuanya. Dina Baskoro hanya merasa dirugikan, tetapi lebih baik sedikit tenang.
Melihat kondisinya benar-benar lebih baik, Teddy Permana merasa lega.
Saat ini, Dina Baskoro tiba-tiba berdiri dan mendesak, "Oke, sudah larut, kamu harus pergi tidur dulu, lukanya masih belum sembuh total."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Teddy Permana menggelengkan kepalanya, "Tidak, perusahaan telah mengumpulkan banyak hal yang menunggu untuk ditangani akhir-akhir ini. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu dan kemudian istirahat. Kamu bisa tidur dulu."
"Ah ... kamu masih sibuk selarut ini?" Dina Baskoro lesu setelah mendengar kata-kata itu, sedikit tak berdaya.
Dia harus mengatakan bahwa dia akhirnya tahu dari mana asal sifat workaholic-nya.
