Tiga tembakan berlalu, Renata Sanjaya akhirnya menghela nafas lega, merasa bahwa dia telah menghindari bencana.
Tanpa diduga, giliran Rudi Sadana untuk menembak, dan segalanya menjadi lebih menyedihkan. Rudi Sadana tampaknya sengaja, entah bersin atau batuk, atau kehilangan konsentrasi, dia menyelipkan tangannya saat menembak.
Alhasil, tembakan pelurunya mengenai tubuh Renata Sanjaya.
"Ah!" Renata Sanjaya mendadak pucat pasi.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Dina Baskoro tampak berpura-pura memarahi, "Rudi Sadana , apa yang kamu lakukan, kamu menembak seseorang!" Setelah selesai berbicara, dia bergegas lari ke arah Renata Sanjaya dengan panik dan pura-pura peduli, "Renata Sanjaya, apa kamu baik-baik saja?"
Wajah Renata Sanjaya tampak hampir marah, tapi ini adalah permainan dan dia tidak bisa marah. Dia harus menahan amarahnya dan menggelengkan kepalanya, "Aku baik-baik saja."
