Jadi Dina Baskoro kemudian mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk menelepon Teddy Permana untuk bertanya.
Tetapi saat ini, bel pintu berbunyi.
"Siapa?" Dina Baskoro berpikir dengan rasa ingin tahu, "Siapa lagi yang akan mengetuk pintu pada malam selarut ini, apakah itu Teddy Permana?"
Tidak, jika itu Teddy Permana, dia tentu saja langsung masuk dan tidak membunyikan bel. Tanpa diduga, begitu pintu terbuka, Dina Baskoro melihat Intan Larasati berdiri di depan pintu dengan menopang Teddy Permana.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Dina Baskoro tiba-tiba mengerutkan kening, dan suaranya langsung berubah menjadi dingin, "Mengapa kamu...?"
Intan Larasati sedikit terkekeh, dan sedikit makna melintas di matanya, "Baru saja semua orang selesai bersosialisasi. Teddy Permana sedikit mabuk, saya tidak minum alkohol, jadi saya bisa mengantarnya kembali."
"Oh begitu." Dina Baskoro menarik nafas lega.