"Apakah kamu benar-benar mempersiapkan semua ini sejak siang hari?" Teddy Permana masih agak sulit mempercayainya.
Dina Baskoro mengangguk dengan serius, "Ya, aku kemarin memberi Mbak Tiwi hari libur. Dan ini semua sudah aku persiapkan sendirian. Bagaimana? Apa kamu menyukainya?"
Dina Baskoro selesai berbicara lalu menatap Teddy Permana penuh harap.
"Ya, lumayan menarik." kata Teddy Permana ringan.
Melihat pengaturan dekorasi yang sangat teliti di seluruh ruangan, kemarahan di hati Teddy Permana tiba-tiba menghilang entah bagaimana. Kemudian Teddy Permana duduk di hadapannya.
Dina Baskoro sangat senang dan segera meletakkan pisau dan garpu di depannya, dan kemudian berkata, "Steak ini baru saja dimasak, makanlah dengan cepat, walaupun aku tidak tahu apakah rasanya enak atau tidak."
Teddy Permana mengambil pisau dan garpu yang sudah disiapkan, lalu kemudian secara acak memotong sepotong daging steak itu, yang kelihatannya potongan daging impor.