Tidak ada seorang pun di koridor panjang. Stella duduk diam beberapa saat, dan angin bertiup dan mengangkat rambut panjang di kedua sisinya.
Stella menghela napas tak berdaya, tapi akhirnya berdiri.
Dia tidak boleh keras kepala, dia tidak boleh membanting pintu dengan sembarangan dan pergi, dan dia tidak boleh mengabaikan Satria, yang telah menunjukkan kebaikannya.
Stella masih memiliki terlalu banyak keraguan, jadi dia ditakdirkan untuk tidak bisa berjalan tanpa terburu-buru.
Pintu dibuka, membuat suara sangat pelan, dan Bella menyadarinya untuk pertama kalinya.
Pandangannya tertuju pada pintu, dan setelah melihat bahwa orang yang masuk adalah Stella, ekspresi wajahnya langsung menjadi galak dan bangga.
Bella berkata kepada Stella tinggi-tinggi seperti seorang pemenang, "Bukankah dia sangat tidak peduli denganmu? Apa yang akan kau lakukan?"