Satria merasa kasihan pada Stella dan ingin dia memiliki kebahagiaan sendiri, Yang bisa dilakukan Satria adalah menemaninya dan mendorongnya sebagai seorang saudara.
Tangan yang memutar cangkir berhenti tiba-tiba, Stella mengangguk dalam diam, "Aku tahu."
Semua orang sudah dewasa, dan ada beberapa hal yang tidak perlu dikatakan terlalu teliti, cukup dorong sedikit dan biarkan diri mereka saling memahaminya.
Satria tidak terus-menerus khawatir. Dia berdiri dan menepuk bahu Stella dan berbisik bertanya, "Yah, aku akan kembali bekerja dan mengurusi kesepakatan, jika ada yang tidak kau mengerti, kau bisa setiap saat menghubungiku lagi."
Dalam hidup ini, akan jarang bertemu orang bijak yang membimbingmu. Stella berterima kasih kepada Satria. Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum, "Terima kasih."
"Gadis bodoh."
Menggelengkan kepalanya dan tersenyum, Satria mengusap rambut Stella. Dia berbalik dan pergi.
