Malam ini, Stella mengalami insomnia hingga subuh.
Selama dia menutup matanya, dia tidak bisa tidak memikirkan apa yang terjadi malam itu, dan memikirkan gumaman Saga di telinganya.
Dia memanggil namanya, Stella, Stella dengan penuh kasih sayang.
Berulang kali, seolah-olah sangat mencintainya.
Tapi kenapa? Mengapa semuanya berbeda setelah bangun tidur?
Saga, apa yang kau ingin aku lakukan?
Langit semakin cerah, dan ketika mesin mobil di lantai bawah berbunyi, Stella, yang belum tertidur, segera mendengar gerakan itu.
Dia dengan cepat melompat dari tempat tidur, membuka pintu kamar dan bergegas keluar.
Saga juga kebetulan berada di lantai dua, dan mata keduanya bertemu di udara.
Mata Saga sedikit dingin, dan dia dengan cepat berbalik.