Stella berbicara dengan susah payah, dan jelas menolak. Tetapi karena pandangannya yang kabur, responnya malah terkesan sedikit lebih menggoda.
Mata Saga menjadi gelap. Awalnya dia hanya ingin menghukumnya, tapi sekarang perubahan di beberapa bagian tubuhnya mengingatkannya dengan sadar bahwa dia benar-benar digerakkan oleh wanita ini.
"Sialan!" Sambil mengutuk dengan suara rendah, Saga dengan angkuh mencium bibir merah menggoda Stella, dan mencicipi betapa manis wanita miliknya itu.
Mereka bernapas dan saling menyatu satu sama lain. Perasaan aneh dan indah itu menghancurkan akal Stella sedikit demi sedikit.
Tapi dia mengerti bahwa alasan mengapa Saga melakukan ini bukan karena suka, tapi untuk mempermalukannya.
Hanya memikirkan ini, jantung yang berdetak perlahan-lahan menjadi tenang.
Dia memalingkan kepalanya, menghindari ciuman pria yang tersisa, "Saga, jangan melakukannya terlalu jauh!"
