"Beberapa ibu yang perlu membawa anak merasa tidak nyaman jika membiarkan anak mereka berkeliaran. Tapi sebenarnya itu tidak aman. Kau kan bisa terbiasa karena ada orang lain yang membawa barang belajaanmu. Kita juga sebaiknya membawa sebuah troli" kata Stella tak acuh.
Berdiri tegak, Saga ragu-ragu selama beberapa detik. Melihat Stella, yang penuh kegembiraan, dia tidak ingin mengalihkan perhatiannya. Dia mengangkat kakinya dan berjalan, tetapi dengan cerdik menghindari troli sebelumnya.
Stella tertawa tercengang, dan melangkah maju untuk meraih lengannya dengan erat, dan menggoyang-goyangnya, "Saga, apa ini pertama kalinya kau datang ke supermarket?"
"Apa katamu?" Saga balik bertanya.
Stella merasa malu, "Apa ini benar-benar pertama kali?"
Wajah Saga menjadi hitam ketika dia menyadari bahwa pemandangan di sekelilingnya agak aneh. Mengapa wanita ini berteriak begitu keras? Apa dia tidak tahu kalau ucapannya mudah memicu salah paham?
