Setelah makan siang, Stella duduk dan beristirahat di sofa.
Saga mengambil segelas susu dan menaruhnya di depan Stella. Dia duduk di sampingnya, dan memeluk wanita itu, "Apa yang kau pikirkan?"
Dari beberapa saat yang lalu, dia memperhatikan bahwa ekspresi Stella terlihat sedikit aneh, meskipun di luar, dia selalu tersenyum. Ya, tapi sepertinya ada hal yang membuat Stella terus-menerus merasa khawatir.
"Apa kita benar-benar akan tinggal di sini?" Stella mengangkat kepalanya. Karena perbedaan tinggi badan mereka, Stella hanya bisa melihat ke arahnya, dan harapan serta ketegangan di matanya bisa terlihat jelas di sana.
Saga menatapnya sebentar, dan tiba-tiba memahami sentuhan di hati Stella. Dia memegang lengannya lebih erat dan meremas tangannya, "Benar, kita akan tinggal di sini. Kita berdua. Selama kau mau, maka kita bisa terus hidup di rumah ini. Selama yang kau inginkan, bahkan seumur hidup juga bukan masalah."
