Di helikopter, Stella hanya merasa semakin dingin, seolah-olah lapisan es telah terbentuk di permukaan tubuhnya. Bibirnya tidak bisa menahan diri untuk tak gemetaran, dan dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk berbicara.
Alis Saga terlihat semakin berkerut di keningnya. Dia pernah melihat orang-orang yang akan segera meninggal. Ketika tanda-tanda vital seseorang berangsur-angsur menghilang, mereka seringkali memiliki reaksi yang sama seperti Stella.
Alisnya berkerut dan menegang. Dia berjalan untuk memegang tangan Stella, dan berbisik, "Stella, Stella, bangun, jangan tertidur!"
Kepanikan yang tiba-tiba itu membuatnya untuk sementara melupakan tipu daya Stella. Saga lupa akan segalanya.
Selama Stella baik-baik saja, maka dia tidak akan membahas mengenai hal itu untuk sementara waktu.