Ada restoran dengan dekorasi retro di depan mereka. Saat ini, hanya ada dua orang di restoran besar itu. Meja di depan mereka dipenuhi dengan cahaya lilin redup dan mawar yang lembut. Musik yang merdu mengalun, tidak tahu dari mana asalnya.
Mereka akan makan malam ditemani dengan cahaya lilin.
Saga membantu menarik kursi untuk Stella agar dia duduk. Dia menjentikkan jarinya, dan seorang pelayan segera datang dengan membawa piring makan.
Saga mengangkat alisnya dengan penuh arti, "Coba rasa steak ini."
Tudung makanannya terbuka, dan memperlihatkan steak di dalamnya.
Hanya saja tampilan ini ... apakah ini terlalu aneh?
Stella menatap steak yang tampaknya terbakar, dan alisnya berkerut dan menegang.
Meskipun dia tidak terlalu menyukai makanan barat, dia juga akrab dengan steak. Dia belum pernah melihat juru masak yang menggoreng steak seperti ini ... sulit untuk menjelaskannya.
