Chapter 6 - A.A

Lelaki itu baru saja tiba di rumah dan ganti pakaian, kemudian keluar kembali diluar sedang hujan tapi itu tidak cukup untuk menghalangi langkahnya berkumpul dengan teman-teman, setibanya di tempat yang biasanya, lelaki itu langsung ngajak haikal ke warkop sebelah rumah.

"yuk ke warkop sambil nunggu fajar datang"

"iyya, sabar dulu aku lagi chatan dengan kenalan lama sambil tersenyum melihat handphone nya

"yaudah lanjut dulu".

karena sudah terlalu lama menunggu lelaki itu menelfon seseorang, Layla namanya gadis yang di idam-idamkan, dia sangat mengkagumi sosok wanita itu, kenapa tidak Layla seorang guru di salah satu pesantren modern..

"tumben nelfon biasanya cuek sudah dapat doi baru?? tanya layla".

" astaga ga ada, apaan sih".

"iyya jujur aja kan selama ini jarang chatan padahal aku selalu nunggu chat kamu".

"astaga, komitmen itu penting untuk jaga jangan pernah berpikir, aku gak ngasih kabar terus aku lupa".

"lah. terus gimana?".

"Aku ga pernah lupa, cuman aku ga enak aja, kamu kan sibuk ngurus santri di pesantren".

"ga selamanya sibuk dalam sehari, pasti ada freenya"..

"jadi kamu mau Aku selalu stay?? pagi sampai malam seperti orang lain, pastinya kamu akan jenuh, sudahlah buang pikiran negatifnya".

layla hanya diam dan menggigit bibirnya, malam sudah larut Layla sibuk ngurus santri wati yang ngetuk pintu kamarnya dan berkata udah dulu yah, Aku matikan telfonnya dulu jangan pulang larut malam harus tidur di bawah jam 11..

meski sibuk Dia tetap perhatian dan peka..