Di sebuah gua di lembah, Alvin Sentosa dan Sukma bersandar, diikat dengan tali dan rantai besi, wajah Sukma penuh air mata, sementara Alvin Sentosa terluka.
Tidak akan sulit bagi kekuatan Alvin Sentosa untuk melepaskan diri dari pengekangan ini tanpa cedera, tetapi sekarang dia tidak hanya terluka parah, tetapi tangan kirinya juga dihapuskan, jadi dia hanya bisa memilih untuk tetap patuh.
"Kakak ipar, apakah kamu baik-baik saja?" Alvin Sentosa berkata dengan lemah.
"Tidak… aku baik-baik saja, Alvin Sentosa, tapi kamu… tanganmu patah." Kata Sukma dengan air mata.
Alvin Sentosa tersenyum tipis, "Aku tidak bisa mati, aku menderita luka yang lebih parah, itu bukan apa-apa."
"tapi····"
"Kakak ipar, jangan khawatirkan aku, ya! Tidak akan lama sebelum geng ini senang, bos pasti akan datang untuk menyelamatkan kita." Alvin Sentosa menghibur.