"Apa yang masih kamu lakukan? Aku tidak membiarkan orang mengirim Walikota Yuan dan yang lainnya ke rumah sakit. " teriak Anno Valentino Pak Wijaya.
"Ya, ya, aku akan segera mengaturnya!" Pak Wijaya mengangguk lemah, tapi tertawa dalam hatinya. Sungguh menyenangkan Walikota Wardhana membuat lelucon sebesar itu.
"Huh! Aku akan membereskanmu sebentar." Anno Valentino mendengus dingin, lalu mengikuti.
Dalam keputusasaan, Pak Wijaya harus menarik beberapa polisi yang bertugas untuk mengirim Walikota Wardhana dan yang lainnya ke rumah sakit serta enam Galang yang telah ditinggalkan oleh Mahesa.
Mobil polisi menghilang, tetapi ekspresi marah di wajah Anno Valentino tidak hilang.
Ketika dia masuk ke aula polisi, dia melihat ke arah Pak Wijaya dan berteriak, "Pak Wijaya, menurut kau mengapa kau adalah kepala? Walikota Wardhana adalah walikota, tetapi dia dipukuli seperti ini di kantor polisi. Aku bersedia membuat kau marah."