Ketika lapis terakhir pakaian pada tubuh Sukma dilepas oleh Mahesa, wanita itu akhirnya bangun. Dan setelah teriakan, dia mendorong orang cabul yang menekan tubuhnya itu dengan keras. Namun, kini satu Mahesa masih meremas dadanya, sedangkan tangan lainnya bergerak ke tubuh bagian bawah Sukma. Wajah Sukma memerah, "Kamu… kamu… kamu… bajingan. Oh… kamu memaksaku… Pergi dariku, cabul!"
Melihat Sukma yang berbicara dengan air mata berlinang, Mahesa menjilat bibirnya dan berkata sambil tersenyum, "Sukma, kamu ikuti aku saja."
"Tidak, keluarlah, kita tidak bisa melakukan ini, kita tidak bisa!" Sukma melindungi tubuhnya dengan penuh kekuatan, matanya penuh dengan rasa takut dan malu ketika melihat Mahesa.
"Bukankah semuanya baik-baik saja sekarang? Sukma, aku akan sangat lembut dan tidak akan membuatmu kesakitan, jadi kamu bisa percaya padaku." Mahesa berkata dengan lemah. Saat ini dia sudah menanggalkan celananya.