"Apa yang kamu lakukan? Keluar dari sini! Aku tidak ingin melihatmu!" Rani berteriak melawan Mahesa.
Mahesa diam di sana seperti patung, tidak bergerak dan tidak ingin pergi. Melihat Rani yang benar-benar marah, dia berkata, "Rani, ini…" Mahesa menggaruk kepalanya dengan malu.
"Keluar! Jangan panggil namaku, aku tidak mengenalmu, menjauhlah dariku sejauh mungkin!" Rani mulai melempar barang-barang di sekitarnya hingga mengenai Pak Toni.
Melihat kemarahan di wajah Rani, Mahesa menoleh ke arah Pak Toni dengan cemas, "Pak Toni, apa ada yang terluka?"
Faktanya, Pak Toni baik-baik saja, dan Mahesa tidak bodoh. Bahkan jika terkena lemparan barang-barang Rani, Pak Toni tahu bagaimana harus bersikap. Ini adalah rumah Rani, bukan gilirannya untuk melawan.
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Pak Toni melambaikan tangannya.
Rani yang mendengar ini juga menghela napas lega. Lalu, dia menoleh dan memelototi Mahesa, "Apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah aku menyuruhmu pergi?"