Mahesa menghela napas panjang, dan akhirnya merasakan kekuatannya lagi. Dia mengepalkan tinjunya, dan ada suara berderak lagi di tubuhnya. Mahesa meregangkan pinggangnya dan berdiri, "Sangat nyaman."
"Jangan berisik!" kata Nalendra dengan marah.
"Hei, hei, iblis tua, aku tahu kamu cemburu, kamu iri. Aku lebih baik dari kamu, kan?" Mahesa menaikkan alisnya. Nalendra mendengus dingin. Dia tidak menoleh untuk mengabaikan Mahesa.
"Jangan marah, jangan khawatir, jangan khawatir, karena aku sudah menjadi orang yang kuat, aku akan menangkap semua bajingan yang mengganggumu sebelumnya." Mahesa bercanda.
"Aku tidak diganggu, aku ditipu." Nalendra marah, lalu berhenti, dan tiba-tiba tertawa lagi, "Wah, jika kamu terus di sini, istri cantikmu akan mati."
"Sial!" Mahesa mengutuk. Sosok Nalendra menghilang dalam sekejap.
____
Di sebelah selatan pabrik.