"Apakah kamu jatuh ke dalam lubang?" Kata Yunita tidak senang sambil berjalan, tetapi ketika dia melihat anak babi itu duduk di bahu Mahesa, dia menjadi bingung lagi, "Mahesa, kapan kamu menyukai hewan peliharaan? Apakah itu dari Keluarga Tanjung, apakah kau mencurinya? "
Babi kecil kentut jatuh. Jika bukan karena kecantikannya, itu pasti busur petir. Yang paling dibencinya adalah hewan peliharaan.
Mahesa mengangkat pantat babi kecil dari bahunya dan terbatuk-batuk, "Ini bukan hewan peliharaan, ini bayiku."
Babi keledai kecil itu memegangi kepalanya dengan bangga, memikirkan pembohong, kamu tahu kamu.
"Yunita, kupikir kau sudah pergi, jadi aku sangat tersanjung menungguku di sini, hehe, hehe." Mahesa menggaruk kepalanya.
"Turun." Yunita meraung dan pergi dengan sebuah tendangan.
"Pembohong yang mati, apakah kamu menyukai kecantikan ini?"
"Keluar, keluar, itu bukan urusanmu."