Mahesa hendak memasuki pintu, tetapi dia mencium bau darah di tubuhnya. Jika dia masuk, dia pasti akan dikeluhkan oleh kedua wanita itu. Karena alasan ini, dia pergi keluar untuk membeli pakaian baru.
"Nona perawat, bolehkah aku mengganti pakaian?" Mahesa memutar pakaiannya dan bertanya pada perawat sambil tersenyum.
"Jalan lurus ke depan dan belok kiri di bukaan kedua, yaitu ruang ganti," kata perawat dengan sopan.
"Terima kasih."
"sama sama."
Mahesa berjalan perlahan ke ruang ganti dan mencari tempat yang dikatakan perawat, dan menemukan bahwa ini sepertinya tempat staf rumah sakit berganti pakaian, dan tidak ada siapa-siapa.
Dan ada kamar mandi di sebelah ruang ganti, cuma untuk cuci, atau kalaupun ganti baju pasti ada darah.
Saat mandi, Mahesa terus memikirkan bagaimana cara membujuk Widya, kata-kata malam ini memang terlalu berlebihan.