Widya tercengang, dia tidak tahu harus berkata apa saat ini.
"Widya, ada apa?" Alex Margo juga menemukan sesuatu yang salah.
Dia yakin bahwa Mahesa jelas tidak sesederhana seorang juru tulis, jika seorang juru tulis sederhana, bagaimana dia bisa berani berteriak pada Widya.
"Senior, aku sedang tidak enak badan hari ini, atau kamu harus kembali dulu, dan kita akan berkumpul di lain hari." Widya mencoba untuk mengendalikan emosinya.
"Ini ..." Sebenarnya, Alex Margo tidak ingin pergi. Dia pikir Mahesa harus pergi. Dia masih ingin menghabiskan waktu berdua dengan Widya.
Atmosfer barusan mencerminkan hal itu.Bahkan dalam beberapa menit, Widya mungkin menerimanya. Sayangnya, saat ini, Mahesa lari.
Oleh karena itu, di dalam hati Alex Margo, ada banyak kebencian terhadap Mahesa. Meskipun tidak ada apa-apa di permukaan, hatinya sangat muram. Sekarang Widya membiarkannya pergi lagi, membuatnya semakin tidak bahagia.
