Mata marah Sukma membuat Mahesa semakin bangga. Hari ini dia menikmatinya dengan puas. Rasanya bahkan lebih menyegarkan daripada melakukannya sendiri. Mahesa tahu bahwa rata-rata wanita tidak akan menyetujui permintaan yang tidak masuk akal seperti itu, tapi ketika wanita itu benar-benar setuju, maka itu artinya hubungan di antara keduanya akan berkembang.
Tentu saja, Mahesa tahu di dalam hatinya bahwa jika Sukma tidak mengkhawatirkan dirinya tadi, wanita itu tidak akan pernah menyetujui permintaan yang tidak masuk akal seperti itu. Pada akhirnya, tetap Mahesa yang mendapat untung besar.
"Aduh, gadis cantik, lihat matamu. Apa kamu tidak sabar untuk menelanku?" Mahesa mengangkat celananya sambil meremas wajah Sukma.