Keesokan paginya, Jun membangunkan Bella dengan lembut. "Ini harimu untuk bekerja sayang, kau tak mau terlambat di hari pertamamu bekerja bukan?" bisik Jun ke telinga Bella. Bella, yang masih terbuai dalam tidur, dia agak lupa bahwa dia hari ini dia akan memulai pekerjaannya. Mendengar itu Bella langsung bangun dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi.
Seperti biasanya, Jun selalu menyiapkan semua pakaian Bella sebelum dia keluar dari kamar mandi. Dia mau istri tercintanya selalu tampak anggun dan cantik. Bella menyadari hal itu, dia sangat bersyukur mempunyai suami yang sangat perhatian dan selalu berusaha melindunginya seperti Jun. Sebenarnya Jun ingin mandi bersama istrinya, tetapi Bella menahannya untuk masuk ke kamar mandi karena bila mereka mandi berdua. Mereka tidak akan hanya mandi tetapi terlibat menjadi suatu kegiatan bercinta. Jadi mereka sepakat untuk bergantian menggunakan kamar mandi.
Ketika keluar dari kamar mandi, Bella memeluk Jun dari belakang untuk semua hal yang telah dia lakukan untuknya. Belakangan ini Bella juga mulai melakukan hal yang sama, Dia selalu memilihkan dasi untuk dipakai Jun setiap harinya dan memakaikannya di leher bajunya. Jun sangat senang mendapat perhatian dari Bella, itu membuat cinta mereka berdua tumbuh semakin subur dan kuat.
Bella menaruh lengannya ke leher Jun sebelum menikmati ciuman di bibir seksi suaminya. Jun yang merasa terkejut dengan Tindakan tidak biasa dari istrinya merasa aneh. Tetapi, dia tidak menampik bibir lembut istrinya dan menarik tubuh istrinya menjadi lebih dekat sebelum menikmati bibir merah istrinya. Mereka saling mengigit dan mengkulum bibir dengan permainan lidah yang menjelajah liang mulut. Bella akhirnya berinisiatif untuk melepaskan dirinya dari pelukan Jun sebelum mereka terhanyut dalam bara asmara yang membakar tubuh mereka.
"Kita harus turun untuk makan pagi… Ingat, boss besar bisa terlambat untuk masuk kerja," Bella menyudahi ciuman mereka.
"Mungkin apabila servismu cukup memuaskan, aku akan memberikan imbalan gaji dan bonus yang cukup menarik bagimu," Jun tertawa sambal menyodorkan sesuatu yang bisa membuat seorang pekerja menjadi tergiur dengan tawarannya.
"Jadi aku harus tidur dengan bos bos dari managerku?" Bella membenarkan letak bawahan nya yang tadi bergeser karena ciuman panas mereka.
"Secara teori aku adalah bos, bos, bos, bos, dari manager administrasiku," Jun menjelaskan pada istrinya sebelum mendorongnya untuk keluar kamar. Jun membawa tas tangan istrinya di tangan satunya.
Nona Wang telah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua dibawah, mereka berdua sarapan sebelum berangkat ke kantor bersama. Melihat perubahan yang cukup mencolok pada diri tuan mudanya, nona Wang menjadi terharu. Dia yang menyaksikan tuan muda Shin tumbuh menjadi suami yang sangat perhatian terhadap istrinya.
Jun menggunakan mobil mewah terbarunya dengan Ben dan salah supirnya. Mereka beriring-iringan dengan mobil bodyguard mereka di depan dan di belakang mobil yang ditumpangi oleh Jun. Mereka tidak mau bahwa keamanan menjadi isu karena keteledoran dari pihak Jun.
Di dalam mobil dalam perjalanan menuju ke kantor. Bella bertanya kepada Jun hal yang muncul dan mengganggu dipikirannya ketika dia mandi tadi.
"Jika saya mulai bekerja sekarang, berapa lama kita akan tinggal di negara ini?" Bella bertanya sambil bermaksud mengingatkan Jun tentang rencana awal mereka. Bukannya dia tidak mau berlama-lama di negara ini, namun banyak hal dan kewajiban yang harus dia selesaikan di Jenewa.
" Untuk saat ini, jujur saja aku belum bisa memastikan hal itu sayang, memangnya Kenapa? apakah ada sesuatu yang mengganggumu?" Jun mencoba menjelaskannya situasi mereka kepada Bella.
"Saya masih harus kembali ke universitas, saya belum lulus kuliah. Lagipula saya masih harus melaksanakan kewajiban saya untuk membayar setengah dari harga sewa apartemen kepada Linda setiap bulannya. Sangat tidak adil baginya bila saya pergi terlalu lama dan tidak jelas kapan akan kembali." Bella menjelaskan kepada Jun.
Jun sangat mengerti tentang kegelisahan Bella, dia tau wanita pujaanya ini adalah seorang perempuan yang sangat bertanggung jawab dan peka terhadap orang lain.
"Aku akan mengurusnya." Dengan tenang Jun menjawab sambil menyentuh lembut pipi Bella dan menciumnya untuk meyakinkan Bella bahwa dia tidak perlu khawatir.
Mereka akhirnya sampai di perusahaan Shin, Sopir menghentikan mobil di depan gedung. Ben segera turun dan membukakan pintu penumpang untuk Jun, sementara sopir turun untuk membukakan pintu mobil untuk Bella.
Bella tidak langsung berjalan beriringan dengan Jun, dia berjalan pelan dibelakang Jun, dia menolak masuk ke gedung bersama dengan Jun. Jun berhenti menunggu Bella untuk berjalan bersama dengannya.
"Tuan Shin, Silakan masuk duluan ke dalam gedung . Saya akan mencari pintu masuk yang lain." Bella memberi tahu suaminya dengan sopan. Bella sadar Ini adalah perusahaan suaminya dan juga merupakan presiden perusahaan yang berskala internasional tersebut, jadi Bella mau menjaga nama baik dan kewibawaan suaminya di depan karyawan dan kolega bisnisnya. Mereka akan mencari-cari masalah bagi dia apabila para karyawan mengetahui bahwa Bella adalah istri dari presiden mereka.
"Jangan takut untuk mencari aku apabila ada yang berbuat jahat kepadamu dan membully dirimu, sayank," Jun memegang pipi Bella dengan cemas. Dia tidak ingin istrinya untuk mendapatkan kesulitan untuk bekerja di perusahaannya sendiri.
"Iya… Iya… lihat semua karyawanmu mulai melihat kea rah kita berdiri. Dirimu yang membuat posisiku sebagai pegawai baru menjadi lebih sulit…" Bella melepas tangan suaminya dan mendorong tubuhnya untuk masuk ke dalam Gedung. Jun menyadari bahwa tatapan tajam para pegawai yang baru saja akan masuk ke dalam perusahaan untuk mulai bekerja.
Bella bertindak dan berperilaku dengan etika kerja professional, terlepas dari hubungan mereka sebagai suami istri, tapi di perusahaan Bella adalah karyawan adaministrasi. Jun sangat mengerti akan maksud Bella, dia kagum dan sangat menghormati perlakuan istrinya terhadapnya. Dia setuju untuk tidak membuat hidup berkerja istrinya menjadi lebih berat.
"Ben antarkan dia ke lantai tempatnya bekerja, dan pastikan Bella baik-baik saja dan nyaman sebelum kau melapor Kembali kepadaku," kata Jun kepada Ben sebelum dia masuk ke dalam gedung perusahaan Shin.
Ben mengangguk tanda mengerti, kemudian membawa Bella melihat sekeliling, dia menunjukkan seluruh area gedung kepada Bella dan kemudian menunjukkan Bella tempat kerjanya di lantai 35. Meja Bella terletak di bilik pojok dekat jendela di bagian belakang lantai. Melihat posisi meja Bella, Ben mengutuk manajer administrasi umum, karena meletakkan mejanya di lokasi terburuk yang ada diruangan itu.
Akan tetapi Ben tidak mungkin melaporkan situasi ini kepada bosnya,.karena bila Jun tahu tentang ini maka sudah bisa dipastikan Ben akan kehilangan gajinya bulan ini. Tetapi, dia juga tidak menemukan jalan keluar untuk membuat meja kerja Bella menjadi lebih baik lagi.