"Gadis bodoh. Kamu bahkan sudah lama menangis. Istirahat dan tidurlah sebentar." Ucap Erza yang mengusap kepala Talista lagi dan berkata dengan lembut.
"Bagaimana denganmu?"
"Jangan khawatir, aku berjanji tidak akan kemana-mana."ucap Erza yang tahu jika Talista sedang merasa khawatir.
"Baiklah."
"..."
"Yah, aku percaya padamu."
Melihat Erza yang tidak bisa berkata-kata pun membuat Talista berkata sambil tersenyum. Ia sudah percaya pada Erza karena bagaiamana pun dia juga pernah seperti ini dengan Erza.
"Istirahatlah."
Sejujurnya, Erza juga benar-benar ingin menekan keinginannya yang ada dalam hatinya. Perasaan ini bukanlah perasaan biasa dan dia bahkan merasa jika ini akan terus berlanjut.
"Mbak, apakah anda sedang berada di dalam? Bapak ingin anda pergi ke kolam." Saat keduanya sedang tidur, Paman Lintang pun tiba-tiba mengetuk pintu dan Talista pun langsung membuka pintu dengan ekspresi yang linglung.
"Kamu ... kamu?"