"Tidak Erza. Kami tidak ingin mengganggumu."
Meskipun Yudistira berlari keluar dengan ekspresi yang menjijikkan di wajahnya, tapi ekspresi Widuri dan Angel juga sudah terlihat buruk. Bagaimanapun, kedua wanita itu sudah menganggap jika Erza memiliki kelainan. Pemandangan yang barusan bahkan sudah tidak bisa dipahami lagi.
"Aku benar-benar tidak ..."
"Tidak apa-apa. Kita bisa mengerti dan ini juga normal."
Mungkin Erza malu untuk mengatakannya, jadi Widuri juga dengan cepat menjelaskannya. Angel juga ikut mengangguk dan sangat setuju dengan pendapat Widuri.
"Apa yang membuatmu mengangguk? Menurutmu aku tidak normal?"