Aku tidak habis pikir. kenapa Tuan Khenzo memberi pengawalan yang ketat seperti ini. Aku jadi tidak bisa kabur kan!Oh... Nasib Usia Remajaku yang malang
Kiara menyusuri Setipa sudut Rumah besar milik Suaminya itu. Tidak ada tempat untuk kabur, semua terlindungi dan di jaga dengan ketatnya.
terlihat sekali niat Khenzo yang tidak ingin Istrinya kabur lagi.
Kiara terduduk lemas di bangku taman Halaman rumah itu.. Beberapa penjaga berdiri tidak jauh darinya. menatapnya tanpa berkedip.
Menangkap setiap gerak gerik Kiara.
Ahhh aku bisa mati kalau terus begini. Satu menit saja mereka tidak pernah lalai memperhatikanku. bagaimana aku bisa kabur!
Kiara terus mengumpat di dalam hatinya. sambil sesekali menatap ke arah beberapa pengawal di sekelilingnya.
"Sudah lah.. ini hanya akan membuang-buang tenaga. Lebih baik aku istirahat saja.
Mengumpulkan tenaga untuk melawan tuan Khenzo"
Kiara masuk ke dalam Rumah. bersamaan dengan mobil Sekertaris Nan yang sudah terparkir di depan teras.
"Selamat siang Nona" Ujar sekertaris Nan sambil membungkukkan badan.
Kiarae membalas Sekertaris Nan dengan senyum Palsu. Senyum yang dia buat-buat semanis mungkin.
"Nona silahkan masuk" Ujar Sekertaris Nan sambil membuka pintu mobil.
Kiara Tercengang. menatap tajam sekertaris Nan. Untuk apa aku memasuki mobilmu. kau mau membawaku kemana. seolah Kiara berkata begitu.
"Kita akan menjumpai tuan muda. Nona..." Sekertaris Nan menjelaskan. seperti sudah tahu apa yang di resahkan gadis itu.
"Tidak Mau!" Ujar Kiara sambil berjalan memasuki rumah.
Kiara Acuh tak acuh kepada Sekertaris Nan. sekertaris yang menurutnya selalu patuh dan penurut Lagi mudah memaafkan.
Hahah.. Lihat muka si Nan.dia terlihat bodoh saat aku menolak ikut dengannya. dia sama seperti Tuannya. sama-sama Bodoh!
Pantas saja mereka terlihat cocok dan tampak serasi. hehe.
Kiara menertawai Sekertaris Nan dan Khenzo di dalam hatinya.
Klippp...
Pintu Utama Rumah itu Tertutup secara otomatis. Hampir saja pintu itu mengenai hidung Kiara.
Nijjiiirrrr!!! Kaget aku
Kiara menoleh ke arah Sekertaris Nan. senyum Sangat dangkal muncul dari Mulut Tipis pria itu
Ck
Sekertaris Nan Menjentikkan jarinya. memberi kode kepada Beberapa pelayan Wanita terlatih di samping Kiara.
"Nona. silahkan ikut dengan Sekertaris Nan" Beberapa Pengawal wanita itu mencoba membujuk secara halus.
"Tidak akan. Kalau kau mau. Kau saja yang pergi sana!" Kiara mengabaikan Beberapa Pengawal wanita yang sudah terlatih itu.
"Baiklah Nona. jangan salahkan kami bertindak lebih jauh"
Dua dari beberapa Pengawal wanita itu membopong tubuh Kiara dengan mudahnya. mereka memasukkan tubuh mungil itu ke dalam mobil dengan pelan dan hati-hati.
"Apa-Apaan! Lepaskan aku... Aku tidak mau pergi.."
Kiara terus saja memberontak. tapi Sekertaris Nan melajukan mobilnya meminggalkan Rumah megah itu.
Kiara sangat kesal dan tidak mau bicara. Begitupun Sekertaris Nan. ia tidak ingin menanyakan suasana hati Nona mudanya ini.
Nona muda yang hanya sementara ini. karena Khenzo akan menceraikannya beberapa saat setelah dendamnya tersalurkan.
Kurang ajar! Sekertaris sialan Ini sangat mengejutkan ya. Berani-beraninya membawaku pergi.
Aku melihat Aura hitam di sekelilingnya. Aku Jamin... Dia ini orang jahat! Aku jadi lebih takut melihatnya sekarang di banding Tuan Khenzo
"He.. Sekertaris yang terhormat. Katakan pada Yang mulia Tuan Khenzo. Aku ingin bercerai. aku tidak ingin menjadi Istrinya" Lugas Kiara yang sudah sangat geram dengan semua ini.
Sekertaris Nan hanya tersenyum Sinis Sambil memirik spion di depannya. Alis matanya yang tebal Terlihat menarik keatas.
Nona muda. anda pikir Tuan muda mau menikahi anda. Tuan Juga sangat tidak menyukai pernikahan ini. bukan anda saja yang merasa di rugikan. Tapi.. Tuan mudalah yang paling di rugikan disini.
Mungkin seperti itulah Kata-kata Sekertaris Nan bila saja ia berucap sekarang.
Huh. menyebalkan..Aku sudah sangat bahagia tidak melihat Fakboy itu di rumah. kenapa Sekertaris Kuper ini membawaku padanya sih.
sungguh sangat menjengkelkan.
BERSAMBUNG...