"Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu…," ujar Mihai lebih seperti gumaman. Matanya menatap kosong pada pemandangan alam.
"Kau ingin tahu tentangku?"
"Eh?"
Keduanya saling bertatapan sejenak. Wajah Mihai segera berubah menjadi kepiting rebus.
"A—aku … itu…." Mihai baru tersadar ia telah tanpa sengaja mengucapkan pikirannya.
'Bodoh! Kalau dia jadi tahu perasaanku gimana dong?!' Mihai berusaha mencari cara untuk memperbaiki kesalahannya tapi Luca hanya menatapnya bingung.
Pasalnya, Luca tidak keberatan untuk menceritakan tentang dirinya kepada Mihai. Jika dipikir-pikir, ia juga ingin mengetahui leibh banyak tentang Mihai. Jadi, ia tidak paham mengapa Mihai begitu tegang dan salah tingkah.
"Sebagai gantinya, ceritakan juga tentangmu padaku," ujar Luca seraya menatap Mihai dengan lembut.
"Eh?"
"Kau keberatan?"
Mihai segera menggeleng. Ia sangat senang Luca ingin mengetahui tentang dirinya.
Luca mengangguk ringan lalu kembali menatap pemadangan.