Mihai keluar dari teater bioskop dengan mata sembap. Air mata sesekali masih menetes keluar dari sudut matanya.
"Daa…." Liviu yang berada di dalam dekapan Luca menjulurkan tangan mungilnya, berusaha menggapai wajah Mihai.
Luca membantunya mendekat dan Liviu langsung mengusap air mata di wajah Mihai lalu menepuk wajahnya dengan lembut untuk menghiburnya.
Melihat itu, Mihai terkekeh di sela tangisnya. "Terima kasih, Livi," ujarnya sambil mengelus kepala Liviu.
Wajah Liviu segera kembali cerah.
Mihai menghapus seluruh air matanya lalu menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. "Bagaimana, Muka Suram? Apa ada efek terhadap perasaanmu?" tanyanya setelahnya.
Luca menggeleng dengan kernyitan samar ketika mendengar panggilan Mihai kepadanya.