"Ah! Lepas! Lepas!" Shanx buru-buru melepaskan diri dari sentuhan Koe. Koe sudah menyentuhnya dengan kedua tangan selama 10 menit penuh hingga ia merasakan reaksi alergi.
Bagaikan Koe adalah kotoran yang menjijikkan, Shanx menyapu seluruh bagian tubuhnya yang tanpa sengaja mengenai bagian tubuh Koe. Ia bahkan mengeluarkan botol air untuk berkumur dan membersihkan bibirnya.
Koe hanya menaikkan sebelah alisnya tanpa berkomentar sementara Mei sudah bergetar dengan wajah merah padam, penuh amarah.
"Shanx, kau keparat! Respons seperti apa itu, hah?! Kau kira Koe itu bakteri?!"
"Ya! Dia adalah bakteri bernama laki-laki!"
"Kau juga pria!"
"Aku adalah pria menawan yang pantas untuk memiliki seluruh wanita di dunia ini di dalam pelukanku. Kau juga tertarik memasuki pelukanku? Sekalian mengobati reaksi alergiku ini," ujar Shanx setengah memohon karena ia masih merasa gatal-gatal dari sentuhan Koe.
Shanx tidak pernah belajar dari kesalahan masa lalu. Ia lagi-lagi melewati batas.