"Kak Cezar! Kak Vio!"
Mihai kecil berlari menyapa mereka dengan senyum lebar di pipi tembamnya.
Hati keduanya luluh melihat keimutan itu. keduanya melupakan seluruh perbincangan mereka sejenak untuk bermain dengan adik kecil mereka yang pastinya kesepian tanpa mereka di rumah.
Mihai menceritakan mengenai apa yang terjadi di sekolah: mengenai teman-temannya, mengenai tindakan heroiknya yang membuat Cezar mengernyit sedikit karena itu termasuk perkelahian, dan masih banyak lagi.
Cezar dibuat sedikit khawatir oleh Mihai yang semakin lama semakin mirip dengan Viorel dalam hal sikap kekerasannya tapi ia tidak sanggup menegur adik kecilnya itu ketika melihat matanya yang berbinar bahagia.
Mihai terus bercerita hingga akhirnya ia tertidur pulas di pangkuan Viorel karena kecapekan.
"Di mana Papa?" tanya Viorel kepada Cezar yang sedang memasak.
Papanya yang 24/7 selalu di rumah belum muncul sampai cerita panjang Mihai selesai, tentunya itu aneh.