Keesokan harinya, Toma bangun awal sekali. Ia tidak bisa tidur karena tidak sabar untuk bertemu dengan adik perempuannya.
Ia tidak pernah membayangkan bahwa Vasile akan bisa menemukan keberadaan adiknya secepat ini. Jika ia tahu akan seperti ini, ia sudah meminta bantuan Vasile sejak awal. Namun, karena kecepatan yang tidak masuk akal, ia masih menyimpan kecurigaan. Walaupun begitu, ia tetap tidak sabar dan berharap bahwa Vasile benar-benar menemukan adiknya.
Ketika waktu menunjukkan pukul 11 siang, Vasile segera membawanya ke restoran tempat janjian mereka. Vasile memesan taksi kereta kuda karena jika menggunakan kereta kuda milik tuannya, mereka akan sangat menarik perhatian.
Selama perjalanan, kaki Toma terus bergerak naik turun, tidak bisa tenang.
Vasile tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum kecil melihat perilaku Toma yang menurutnya menggemaskan.