Sheren sebenarnya ingin sekali merobek proposal yang ada di mejanya. Proposal itu berisi tentang proyek mainan baru yang akan mereka rilis. Ada sebuah proposal yang diajukan kepada Sheren dan isinya sangat tidak masuk akal. Siapapun yang membaca proposal itu tahu bahwa si pembuat proposal ini benar-benar kacau. Dia lalu mengambil proposal itu, kemudian membawanya ke ruang rapat. Dia dan divisi produksi mainan hari ini memiliki agenda rapat.
Ketika tiba di ruang rapat, Sheren menatap sengit pada para peserta rapat. Suasana rapat seketika menjadi tegang. Reyna bahkan tidak berani memecah kesunyian yang menegangkan itu. Sheren melempar proposal itu ke meja dengan keras. "Siapa yang merancang proposal ini? Punya otak enggak?!" teriaknya kesal.