Sheren mendatangi restoran bergaya klasik. Dekorasi dan musik yang diputar di restoran ini mengingatkan Sheren dengan suasana di Inggris pada abad pertengahan. Tiba-tiba saja, dia merindukan negara tempat dia menimba ilmu dulu.
"Oi Nyonya Edward!"
Sheren menoleh ke sumber suara yang memanggilnya. Dia melihat Keano berdiri di depannya dalam pakaian kasual. Pria itu tampak jauh lebih dewasa dari saat pertama Sheren bertemu dengannya. Waktu telah memberi banyak perubahan pada Keano. "Widih, Pak Keano kita yang kaya raya," tawa Sheren.
Keano tertawa mendengar sapaan Sheren. Dia lalu memeluk Sheren sekilas. "Mana suamimu? Udah ijin mau ke sini belum? Nanti ada gosip enggak enak lagi," ucap Keano.
"Loh masih takut sama gosip kamu? Aku pikir udah enggak peduli lagi sama gosip," senyum Sheren. "Shawn tadi yang nganterin aku ke sini. Habis itu, dia langsung pergi ke rumah Papanya."