Sheren masih asyik bergelung dalam selimutnya yang hangat saat teleponnya berdering. Ini Hari Sabtu dan Sheren sudah merencanakan sebuah agenda besar yang hebat untuk menghabiskan waktu akhir pekannya. Dering itu berhenti, sehingga Sheren melanjutkan agendanya lagi. Namun, ponselnya kembali berdering. Kali ini, dering itu disertai teriakan heboh Shaka yang masuk ke dalam kamarnya.
"Sheren bangun! Astaga bocah tukang tidur ini!"
Shaka menarik paksa selimut adiknya, sehingga membuat Sheren menggeliat tidak nyaman. Udara kamar Sheren termasuk dingin karena dia menyetel pendingin ruangan dalam suhu agak rendah. "Apaan sih Shaka?! Heboh banget!" Sheren kembali merebut selimutnya dari tangan Shaka, kemudian dia kembali bergelung di bawah selimut.
"She, cepet bangun! Kamu harus cuci muka karena kita mau kedatangan tamu!" Shaka tidak menyerah, dia kini mendudukkan paksa sang adik yang menampilkan ekspresi tidak senang.