Hari-hari yang dilalui oleh Sheren berlangsung normal. Tidak ada berita heboh atau skandal yang menimpanya. Sehingga Sheren bisa belajar dengan baik dan mengerjakan ujian nasionalnya dengan lancar. Hubungan Shawn dan Sheren juga semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu dengan belajar bersama dan terkadang mereka juga menghabiskan waktu di akhir pekan bersama. Semua berjalan normal selayaknya kehidupan remaja pada umumnya.
Kini, waktu perpisahan mereka semakin dekat. Ya, jarak dan waktu akan memisahkan mereka senyata-nyatanya. Waktu satu tahun ke belakang rasanya sudah cukup memberikan Shawn ruang untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupannya tanpa Sheren.
"Enggak kerasa ya, tiga hari lagi kamu dan Shaka akan kuliah di Inggris," senyum Shawn. Pemuda itu sebisa mungkin menahan gejolak perasaannya yang berkecamuk. 'Aku enggak boleh sedih supaya Sheren enggak jadi beban buat Sheren," batin Shawn menguatkan diri.