Nathan pergi begitu saja setelah itu, menarik Devan dan juga Milo sekalian.
Sebuah mobil mewah dengan bagiannya yang panjang, sontak saja menjadi perhatian semua orang yang masih ada di lingkungan sekolah. Mahal dengan tunggangannya, bahkan seorang pria dewasa jauh lebih mengagumkan dari kepunyaannya.
Devan yang melihatnya langsung saja terpekik girang. Kakinya yang pendek, di usahakan untuk mempercepat kedatangan. Sungguh, remaja mungil itu berubah semakin posesif, tak ingin milik nya mendapatkan pujian lebih banyak atau bahkan pengagum.
Melemparkan tubuh kecilnya dalam dekapan hangat pria yang di rindukannya itu. Bahkan Devan sudah tak lagi memikirkan anggapan orang-orang yang melihatnya bergelayut manja pada sang kekasih. Terlebih dengan kecupan yang di berikan, tak pelak membuat semua orang menampilkan raut ketidak sangkaan.