"Ishh, Nath... Jangan begitu..." ujar Devan saat merasakan bulatan pantatnya terus di belai. Menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan maksud untuk memberi kode supaya menyingkir tak lekas di mengerti. Takupan tangan besar milik pria jangkun itu masih saja usil, mencengkram terlalu keras bagian kenyal milik remaja mungil itu.
Plak
Tamparan pelan terdengar beberapa kali. Namun kali ini bukan dengan maksud terburuk yang memberikan pelajaran, kekasih Devan itu nampaknya hanya ingin memberikan godaan pada remaja mungil yang sedang berkonsentrasi dengan buku pelajaran dan malah sampai mengabaikannya.
"Aduch! Nath... Kau tak mendengarkan ku, ya?" sentak Devan yang sampai tak bisa menurunkan nada tingginya.
Kepala Devan pun berputar, menatap tajam sosok menyebalkan yang bersandar pada dipan ranjang.
Tak sesuai perkiraan, maksud hati ingin di takuti sedikit karena kemarahannya, remaja mungil itu malah mendapatkan senyuman yang sangat lebar dari sang kekasih.
"Apa sih, sayang..."