"Wow! Sungguh, ada Devan juga di sini… Aku sangat merindukan mu," lanjut Gista saat pandangannya meneliti wajah satu per satu dari hadirin yang ada di forum dadakan ini. Langkahnya sontak di ayunkan penuh riang untuk menghampiri remaja mungil yang terlihat tersingkir dari yang lain. Duduk sendirinya di sofa yang begitu sangat besar, perundungan secara tak langsung itu membuat Gista sontak saja geram.
"Hai," balas Devan dengan suaranya yang sangat perlahan, bibirnya menjadi sangat sulit untuk tersenyum akhir-akhir ini. Gista yang menarik remaja mungil itu untuk beranjak dari duduknya, tubuh wanita dewasa yang mendekat di sambut Devan dengan pasrah, keduanya lantas berpelukan. Sentuhan lembut Gista pada bagian tubuh belakang remaja mungil itu sedikit di rasa mengkhawatirkan untuk Devan. Bagaimana tidak, dengan gerakan kasar yang di perlihatkannya sesaat lalu, bukan tidak mungkin jika tiba-tiba saja lengan itu menyasar mangsa lanjutan.